Mahasiswa KKN 254 Unimal Latih Ibu-Ibu Membuat Pestisida dari Daun Sirsak

SHARE:  

Humas Unimal
Kelompok KKN 254 Unimal sedang memberi pelatihan membuat pestisida nabati dari daun sirsak di Kampung Rantau Pauh, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang. Foto:Ist

UNIMALNEWS | Karang Baru – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 254 Universitas Malikussaleh mengadakan pelatihan membuat  pestisida nabati berbahan daun sirsak kepada warga Kampung Rantau Pauh Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada awal November yang diikuti oleh kaum ibu  di desa tersebut.

Kelompok 254 beranggotakan Rifhatul Muvida Pratama dan Susi Susanti dari Prodi Agroekoteknologi, serta Dina Apriyani Pratami dan Raudhah Hayati dari Prodi Agribisnis. Kegiatan ini merupakan program kerja lanjutan dari kegiatan sebelumnya yaitu pembagian benih tanaman sayuran. “Setelah kami melakukan pengecekan terhadap benih yang sudah diberikan kepada ibu-ibu setempat, ternyata benih tersebut sudah tumbuh menjadi tanaman. Tidak dapat dipungkiri hama akan selalu hadir untuk melakukan aktivitas makan di tanaman tersebut” jelas Rifhatul Muvida Pratama yang merupakan ketua kelompok 254.

Bahan baku untuk membuat pestisida nabati ini adalah daun sirsak (Annona muricata) yang memiliki kandungan bahan aktif asimisin, tannin, dan squamosin yang tidak disukai hama. Bahan tambahan lain adalah deterjen yang berfungsi sebagai perekat, dan air. Pembuatan pestisida ini relatif mudah dengan mencincang daun sirsak sebanyak 30 lembar. Kemudian, daun dihaluskan sebelum dimasukkan ke dalam botol berukuran 1,5 liter dan ditambahkan air hingga penuh dan deterjen sebanyak satu tetes. Tahap selanjutnya adalah bahan yang telah tercampur tadi dikocok dan didiamkan selama 12 jam. Proses terakhir adalah penyaringan dan  memasukkan larutan tersebut ke dalam sprayer dan pestisida siap digunakan.

Sementara anggota kelompok yang lain, Dina Apriyani Pratami menambahkan bahwa pestisida nabati memiliki beberapa keunggulan, diantaranya bahannya mudah didapatkan, murah, tidak merusak lingkungan, dan cara membuatnya sangat mudah.

Salah seorang peserta pelatihan, Rabumah, mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat. “Saya jadi mengetahui cara membuat pestisida nabati dari bahan-bahan yang ada di dekat rumah saya. Ini juga bisa mengurangi biaya dalam perawatan tanaman karena saya tidak perlu membeli racun hama yang harganya mahal”, jelasnya.

Dalam melaksanakan program-program mereka, Kelompok 254 dibimbing oleh Lidya Rosnita MKom sebagai dosen pembimbing lapangan (DPL). [kur]

 


Kirim Komentar