Wisuda "Drive Thru" tanpa kehilangan Substansi

SHARE:  

Humas Unimal
Universitas Malikussaleh menggelar upacara wisuda Angkatan XXIV di Kampus Reuleut, Aceh Utara, 28-29 November 2020. Foto: Ist.

Adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19 melahirkan berbagai masalah sehingga membutuh waktu panjang untuk menjadikannya sebagai kebiasaan yang wajar.

Di sisi lain, terutama bagi kaum intelektual, kondisi ini harus juga ditempatkan sebagai sebuah kesempatan untuk mengembangkan inovasi, mengasah kreativitas, dan melaksanakan berbagai penelitian untuk mengatasi dan menyelesaikan persoalan di berbagai bidang kehidupan akibat wabah korona.

Begitulah antara lain substansi dari pidato Rektor Universitas Malikussaleh, Dr Herman Fithra Asean Eng, dalam upacara wisuda mahasiswa Angkatan XXIV di Kampus Reuleut, Aceh Utara, pada 28 – 29 November 2020.

Isi pidato tersebut sangat relevan dengan kondisi kekinian di segala bidang, termasuk dalam merespon berbagai keluhan dan persoalan prosesi wisuda kali ini yang lain dari biasanya. Untuk pertama kalinya, Unimal terpaksa menggelar wisuda dengan sistem “drive thru”, yang membuat upacara wisuda terlihat unik di tengah format wisuda yang ratusan tahun tertanam di kepala banyak orang.

Seperti disampaikan Rektor, pilihan wisuda “drive thru” yang dimodifikasi dipilih setelah mempertimbangkan banyak hal, terutama keselamatan wisudawan dan keluarga, serta seluruh pihak yang terlibat dari ancaman tertularnya Covid-19.

“Kami memahami, tidak mudah bagi kita semua untuk melaksanakan upacara wisuda dengan metode seperti ini. Prosesi wisuda ini tidak lazim dan tidak nyaman bagi kita semua.  Sesungguhnya, kami sudah mempertimbangkan hal itu sejak awal. Metode ini merupakan jalan tengah yang kita putuskan setelah mempertimbangkan banyak hal, mulai dari penegakan protokol kesehatan secara ketat, kenyamanan wisudawan dan orang tua, sampai kepada kekhidmatan wisuda,” papar Rektor dalam sambutannya.

Masalah kekhidmatan ini mendapat penekanan khusus dari Rektor yang mengingatkan kembali bahwa inilah inti sari dari sebuah prosesi wisuda. Rektor Herman Fithra seperti mengingatkan para wisudawan bahwa substansi dari intelektual adalah optimalisasi nalar dalam menyikapi berbagai kondisi yang ada.

“Pandemi membatasi kita dalam berbagai bidang. Tapi pandemi tidak bisa menghalangi mahasiswa berprestasi,” ujarnya pada bagian lain.

Kepada wisudawan, Rektor mengharapkan agar tetap berada dalam satu barisan dengan seluruh civitas acedemica dalam mewujudkan mimpi membangun Unimal menjadi universitas unggul berbasis potensi lokal. Selain mengharapkan alumni menjaga nama baik almamater, mereka juga diharapkan mendukung tercapainya visi dan misi Unimal.

Herman Fithra juga menyampaikan sejumlah capaian yang telah diraih Unimal di tengah pandemi korona. Di bagian lain, ia juga menyebutkan target sampai 2023 seiring dengan dana hibah dari Asian Development Bank yang dikelola Unimal senilai 50,88 USD. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan SDM, infrastruktur, dan pengadaan barang. “Tahun depan, insya Allah akan dilanjutkan pembangunan pustakan digital serta rumah sakit Unimal,” jelas Herman.

Sementara itu, Pembantu Rektor I Bidang Akademik, Jullimursyida PhD, menyebutkan prosesi wisuda dengan sistem drive thru dimodifikasi agar orang tua wisudawan tetap bisa melihat momen bersejarah tersebut dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Para wisudawan naik ke panggung dengan didampingi kedua orang tuanya. Jadi, ortu bisa menyaksikan langsung ketika anaknya menerima ijazah,” jelas Jullimursyida. Menurutnya, dengan metode seperti itu, prosesi wisuda tidak kehilangan substansinya dan protokol kesehatan pun bisa diterapkan.

Jullimursyida merincikan, ada 1.126 mahasiswa yang diwisuda dalam Angkatan XXIV ini. Proses wisuda dilakukan dalam empat sesi selama dua hari di akhir November yang basah dan mendung, tetapi tidak mengurangi kebahagiaan wisudawan dan keluarganya.

Dari 1.126 wisudawan tersebut, sebanyak 255 lulus dengan predikat dengan pujian atau cum laude. Mereka berasal dari Fakultas Ekonomi 66 yang cum laude, Fakultas Hukum (15 cum laude), Fakultas Pertanian (12), Fakultas Teknik (105), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (57). Hanya Fakultas Kedokteran yang kali tidak ada lulusan cum laude.     

Beberapa wisudawan yang mengakui tidak mempersoalkan wisuda dengan sistem drive thru mengingat pandemi Covid-19 masih terjadi. Meski berbeda dengan biasanya, mereka memandang sistem ini lebih baik dibandingkan jika dilakukan dengan daring.

“Orang tua kami bisa ikut menyaksikan keberhasilan kami secara langsung tanpa harus khawatir tertular virus. Meski tidak berlangsung dalam gedung, upacara wisuda tetap khidmat ‘kok,” ujar Maya Apriana, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang membawa seluruh anggota keluarganya ke Kampus Reuleut. [Ayi Jufridar]  


Kirim Komentar