Unimal Bangun Kerja Sama dengan Uncen, Perkuat Poros Damai Aceh-Papua

SHARE:  

Humas Unimal
Rektor Unimal, Dr Herman Fithra Asean Eng, memasangkan kopiah meukotop khas Aceh kepada Pembantu Rektor Bidang Akademik Universitas Cendrawasih, Dr Onesimus Sahuleka MHum, Rabu (16/12/2020). Foto; Bustami Ibrahim

Unimalnews | Jayapura – Sejumlah pimpinan Universitas Malikussaleh melakukan perjalanan ke sejumlah perguruan tinggi di Papua dan Papua Barat, yang diberi tajuk muhibah nusantara sejak Rabu (16/12/2020). Kegiatan dimulai dengan kunjungan ke Universitas Cendrawasih (Uncen) di Jayapura.

Pada kegiatan tersebut dilakukan penandatanganan MoU, yang dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr Onesimus Sahuleka MHum dan dari pihak Unimal diwakili oleh Rektor Unimal, Dr Herman Fithra ASEAN Eng. 

Acara pertemuan dimulai dengan pembacaan doa yang dilakukan secara Islam, dipimpin oleh salah seorang pimpinan perguruan tinggi Uncen. Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MoU dan foto bersama dengan seluruh pimpinan Unimal dan Uncen, di antaranya hadir Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr Baidhawi,  Pembantu Rektor Bidang Kerja Sama Dr Azhari, dan Kepala UPT Kehumasan dan Hubungan Eksternal, Teuku Kemal Fasya.

Dalam sambutannya, Herman Fithra menyatakan penandatangan kerja sama ini sebenarnya penguatan hubungan emosional dengan Rektor Uncen Dr Ir Apolo Safando ST MT yang telah berlangsung lama. Rektor Uncen ini sebelumnya merupakan Dekan Fakultas Teknik dan telah bersama-sama dengan Rektor Unimal dalam perkumpulan Dekan Teknik PTN di Indonesia. Sebelum Herman Fithra terpilih sebagai rektor Unimal, Apolo Safandu telah terpilih sebagai rektor Uncen, “kerja sama ini adalah melanjutkan hubungan harmonis yang telah lama berlangsung,” ungkapnya.

Unimal sendiri selama ini menjadi kampus tujuan dari mahasiswa yang berasal dari Papua dan Papua Barat. Mahasiswa dari Papua mendapatkan perhatian penuh dari pihak Unimal dan stakeholder yang ada di Lhokseumawe. Herman Fithra menyatakan bahwa pertemuan ke Papua ini sebagai upaya untuk mengikatkan diri antara Aceh dan Papua dalam mewujudkan Papua sebagai tanah damai. Pertemuan ini juga sebagai upaya untuk mengkaji implementasi Otsus Aceh agar bisa memperkuat perdamaian dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.[ryn]


Kirim Komentar