UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Universitas Malikussaleh tanda tangani kerja sama dengan organisasi internasional Nonviolent Peaceforce, Rabu (6/1/2020) di Aula Cut Meutia, Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe.
Nonviolent Peaceforce adalah sebuah organisasi penjaga perdamaian tak bersenjata non-partisan dengan tujuan melindungi warga sipil dan mengurangi kekerasan di daerah-daerah yang terkena dampak konflik bersenjata. Organisasi tersebut memegang status konsultatif khusus dengan Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa. Nonviolent Peaceforce didirikan Mel Duncan, David Hartsough pada tahun 2003 yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss.
Penandatanganan MoU antara Nonviolent Peaceforce dan Universitas Malikussaleh dilakukan oleh Head of Mission for Philippines and Regional Representative for Asia for and behalf the Nonviolent Peaceforce, Dr Delsy Ronnie, dan Rektor Universitas Malikussaleh, Dr Herman Fithra Asean Eng. Nota kerja sama tersebut juga dilakukan dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang ditandatangani oleh Dekan, Dr M Nazaruddin serta Program Studi Ilmu Politik, Sosiologi dan Antropologi.
Dr Delsy Ronnie dalam sambutannya mengatakan, salah satu strategi dari Nonviolent Peaceforce adalah membangun kerjasama dengan universitas yang ada di wilayah-wilayah yang ada di dunia, termasuk dengan Universitas Malikussaleh yang telah ditandatangani hari ini.
Menurutnya, Nonviolent Peaceforce telah menjalankan sejumlah misi kemanusian seperti di Sri Lanka, Guatemala, Kaukasus Selatan, Ukraina, Bangladesh, dan Lebanon / Suriah. Sedangkan misi yang sedang berjalan hingga saat ini diantaranya di Filipina (Mindanao), Republik Sudan Selatan, Myanmar, dan Iraq.
"Kami membuka peluang magang bagi mahasiswa untuk belajar dan praktik langsung di lapangan, dan juga membangun kerja sama di bidang riset, penelitian, dengan sejumlah universitas di dunia," katanya.
Rektor Universitas Malikussaleh, Dr Herman Fithra Asean Eng menyampaikan, agar prodi yang telah melakukan tanda tangan hari ini bisa mengirim anak-anak pemberani untuk belajar di lapangan, salah satunya di daerah-daerah yang sedang terjadinya konflik bersenjata.
"Saya berharap agar ada anak-anak kita bisa ikut magang untuk misi kemanusian dalam melindungi warga sipil dan mengurangi kekerasan di daerah-daerah yang terkena dampak konflik bersenjata," harap Rektor Herman.
Kemudian, kegiatan kerjasama tersebut dilanjutkan dengan diskusi antara FISIP Unimal dengan Nonviolent Peaceforce yang dihadiri oleh mahasiswa, ketua prodi dan pimpinan fakultas setempat.[tmi]