UNIMALNEWS | Yogyakarta – Kunjungan Rektor Universitas Malikussaleh terkait upaya membangun kerja sama dengan perguruan tinggi terkemuka, salah satunya adalah mengunjungi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungan yang berlangsung sejak 13-15 Februari 2021 itu digunakan salah satunya mengunjungi Universitas Gadjah Mada. Pertemuan yang berlangsung pada Senin pagi (15/2/2021) langsung disambut oleh Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono.
Pada pertemuan itu Rektor UGM menjelaskan pengembangan riset dan inovasi telah dikoneksikan dengan dunia industri. Pusat pengembangan riset dan teknologi mereka dipusatkan di daerah Purwomartani. UGM sendiri telah ditetapkan sebagai kampus Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan Perguruan Tinggi (PUIPT). Antara lain yang telah ditetapkan pada 2019 yaitu grup Institute of Halal Industry and System dan grup riset inovasi biomedis.
Saat ini UGM telah berhasil menemukan dan memproduksi alat rapid test yang disebut GeNose. GeNose ini sendiri telah berhasil dipatenkan dan digunakan untuk proses rapid test di sistem perhubungan kereta api yang telah dilakukan di Stasiun Kereta Api di Jakarta dan Yogyakarta. “Biaya test GeNose juga sangat murah yaitu hanya Rp20.000 dan memiliki tingkat akurasi di atas 90 persen. Lagi pula pola test ini tidak menyakitkan karena hanya menggunakan uap mulut untuk mendeteksi unsur kimia dari hawa di dalam tubuh,” ungkap Panut.
Hasil riset GeNose ini kemudian diproduksi oleh PT Swayasa Perkasa di bawah PT building PT Gama Multi Usaha Mandiri. Hal itu dimungkinkan karena UGM telah berstatus sebagai PTN-BH. Menurut Prof Panut UGM saat ini UGM mencoba melebarkan penggunaan hasil riset ini hingga bisa digunakan secara luas di dunia industri untuk menggantikan rapid swab test antigen yang masih cukup mahal dan memberikan dampak ngilu-trauma bagi penggunanya.
Pada kesempatan tersebut, Rektor Unimal, Dr Ir Herman Fithra, ASEAN Eng menyatakan bahwa Unimal juga sedang mengupayakan membangun pusat riset kopi. Kopi menjadi salah satu andalan produksi perkebunan yang memberikan dampak ekonomi yang cukup baik bagi masyarakat Aceh, karena kualitas kopi Aceh memiliki reputasi cukup baik di pasar internasional. Namun tanpa inovasi dan pengembangan teknologi pertanian, produksinya belum cukup mensejahterakan petaninya. “Kami ingin belajar dari UGM, yang juga rumah bagi banyak lulusan yang kini mengabdi di daerah untuk melanjutkan spirit riset terapan dan inovasi bagi pengembangan kualitas produksi dan kesejahteraan ekonomi masyarakat,” ungkap Herman.
Setelah pertemuan tersebut, Rektor Unimal didampingi Kepala UPT Kehumasan dan Hubungan Eksternal Unimal, Teuku Kemal Fasya, melanjutkan perjalanan untuk melihat pusat riset coklat UGM yang terletak di Kabupaten Batang, yang juga bereputasi internasional.[tkf]