UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Rektor Universitas Malikussaleh, Dr Herman Fithra, ST, MT, menyatakan lembaga pendidikan tersebut siap menjadi institusi partner bagi pengembangan kawasan industri khusus (KEK) Arun Lhokseumawe. Unimal memiliki potensi dalam pemberdayaan sumber daya manusia dan teknologi.
Pernyataan itu disampaikan Herman Fithra ketika memimpin rapat rutin dengan para dekan dan pimpinan lembaga di lingkungan Unimal di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Kampus Bukit Indah, Jumat (8/2/2019).
Rektor Unimal akan menghadiri pertemuan dengan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) di Jakarta, 3 – 5 Maret mendatang. Dia akan menyampaikan hal sama dalam pertemuan tersebut. Di KEK Arun Lhokseumawe, ada empat konsorsium yakni PT Pelindo, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Patna, dan PLN. “Unimal bisa menjadi institusi partner yang mengisi pada keahlian yang diperlukan,” kata Herman.
17 prodi kadalaursa
Dalam kesempatan itu, Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjamin Mutu (LP3M) Unimal, Dr Muhammad Yusuf MT, mengingatkan kembali ada 17 program studi yang akreditasinya sudah kadaluarsa dan ada yang belum mendapatkan akreditasi.
Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Rektor Unimal menyebutkan masalah akreditasi prodi menjadi fokus perhatiannya dalam 100 hari kerja. Ia mengharapkan semua prodi di Unimal mendapatkan akreditasi yang bagus.
Pada rapat kali ini Rektor juga meminta untuk menyelesaikan revisi POK dalam dua minggu, sehingga proses pelaksanaan program bisa dilakukan lebih cepat dan tidak menumpuk di akhir tahun.
Rektor juga menekankan pentingnya untuk hadir di kantor tepat waktu dan juga membangun budaya melayani. Setiap kegiatan pada waktu kerja proses pelayanan administrasi sudah bisa dimulai pada pukul 08.00 setiap hari kerja. Tidak ada alasan karena jauh untuk mengulur waktu hadir. “Jika pun tidak bisa tepat hadir semua, ada pihak yang piket melahirkan budaya kerja tepat waktu dan menjadi public servant,” katanya.
Herman juga menyinggung pengisian LKHPN di Unimal yang belum maksimal. Saat ini kepatuhan pengisian LKHPN hanya 17 persen pejabat dan pejabat eselon yang mengisi LKHPN. Hal ini harus diisi karena akan ada konsekuensi kelembagaan yang akan diberikan oleh negara.
Merespon pernyataan Dekan Fakultas Kedokteran, Dr dr Rajuddin SpOG, K.FER, Rektor Herman Fithra mengingatkan semua dosen di lingkungan Unimal adalah aset Unimal, bukan aset fakultas atau sektoral. Jadi jangan sampai ada konflik kelembagaan jika ada dosen yang dipindahkan ke fakultas lain. “Jangan ada semangat primordialisme,” tegasnya.[tkf]