Kerja Sama dengan BTP-BPPT, Unimal Gelar Webinar Bakti Merah Putih Polimer Untuk Negeri

SHARE:  

Humas Unimal
Webinar "Bakti Merah Putih Polimer Untuk Negeri" yang dlaksanakan oleh Prodi Teknik Material dan BTP-BPPT. Foto; Ist

UNIMALNEWS | Bukit Indah – Program Studi Teknik Material Universitas Malikussaleh sukses menggelar seminar secara daring (webinar) tentang Bakti Merah Putih Polimer Untuk Negeri beberapa hari lalu. Webinar yang digelar bekerja sama dengan Balai Teknologi Polimer Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BTP-BPPT) itu mengangkat tema “Polimer Untuk Material Maju”.

Webinar tersebut menghadirkan dua orang narasumber yaitu Dr Zulnazri (Ketua Prodi Teknik Material Unimal) dan Frita Yuliati PhD (Kepala Unit Konsultasi Balai Teknologi Polimer). Zulnazri menyampaikan materi tentang Cellulose Nanocrystals Untuk Material Maju, sedangkan Frita Yuliati memaparkan tentang Advanced Polymer Thermoset Self Healing.

Selulosa Nanokristalin merupakan material alam yang akan mengubah kehidupan karena memiliki fungsi yang serbaguna, ujar Zulnazri mengawali paparannya.

Nanoselulosa adalah selulosa berstruktur nano, bisa berupa nanokristal selulosa (CNCs atau NCC), serat nanoselulosa atau celulosa nanofibrilasi (CNF), dan nanoselulosa bakteri (BC) yang merupakan nanoselulosa yang diproduksi oleh bakteri. CNCs Merupakan molekul yang memiliki susunan atom yang teratur, kristalinitas tinggi (70-85) %, ukuran kristal 1–100 nm dan memiliki temperatur degradasi yg tinggi > 200 oC. Partikel ini pada saat ini telah menjadi perhatian serius dunia iptek dan nanokomposit karena menghasilkan kekuatan tarik sampai 206 giga Pascal atau sebanding dengan baja.

“Nanoselulosa dapat diproduksi dari berbagai biomassa yang berlimpah dan terbarukan di alam yakni dari tanaman yang kaya akan serat seperti nanas, kelapa, bambu, rami,dan tandan kosong kelapa sawit (TKKS),” jelas Zulnazri.

Sementara itu Frita Yuliati dalam paparannya menyampaikan tentang berbagai metode self healing yaitu autonom dan reversible. Metode self healing autonom memiliki beberapa karakterisktik yaitu tidak memerlukan stimulus dari luar, menggunakan monomer dan katalis yang akan terpolimerisasi dan mengisi celah pada retakan atau goresan, dan jumlah monomer dan katalis akan membatasi jumlah perbaikan.

Metode penyembuhan diri autonom ini bisa dilakukan lewat mikrokapsul dan mikrovaskuler, ucap Frita mengakhiri paparannya.


Berita Lainnya

Kirim Komentar