Program Kampus Merdeka dan Harapan Perkuliahan Luring

SHARE:  

Humas Unimal
Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fihtra, meresmikan pelaksanaan program MBKM mahasiswa yang akan belajar di kampus lain, baru-baru ini. Foto: Ist.

SEJAK diluncurkannya Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Universitas Malikussaleh dengan progesif mengikuti setiap perkembangannya. Banyak program yang telah diikuti mahasiswa Universitas Malikussaleh, di antaranya adalah pertukaran mahasiswa merdeka atau lebih dikenal dengan program PMM-DN yang telah dimulai sejak Agustus 2021.

Dalam program pertukaran mahasiswa dalam negeri, mahasiswa akan ditempatkan di luar pulau di mana kampus berada. Misalnya, kampus Universitas Malikussaleh (Unimal) yang berada di Sumatra, akan ditempatkan di luar Sumatra, yakni di pulau Jawa, Kalimatantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Nusa Tenggara, Bali dll.

Koordinator Merdeka Belajar Kampus Mengajar Universitas Malikussaleh, Prof. Dr. M. Sayuti mengatakan, dalam Program MBKM PMM-DN 2021, sebanyak 107 mahasiswa Universitas Malikussaleh akan belajar di 26 perguruan tinggi di luar pulau Sumatra. Pada kesempatan sama, Universitas Malikussaleh menerima 96 mahasiswa (inbound) dari 35 perguruan tinggi dari luar Sumatra.

Kemudian perguruan tinggi di luar pulau Sumatra memilih Universitas Malikussaleh sebagai kampus mitra sebanyak 95 mahasiswa dengan enam mata kuliah dengan enam dosen pengampu mata kuliah dan lima  dosen pembimbing Modul Nusantara.

Rektor Universitas Malikussaleh Prof. Dr. Herman Fithra, ASEAN Eng, mengucapkan selamat datang dan selamat belajar di Universitas Malikussaleh kepada 96 dari berbagai perguruan tinggi di luar Sumatra. “Untuk sementara, perkuliahan di Universitas Malikussaleh masih berlangsung secara daring. Ke depan, kami masih menunggu perkembangan Covid-19 di daerah,” ungkap Rektor ketika melepas mahasiswa mengikuti Program PMM-DN, beberapa waktu lalu.

Rektor juga mengingatkan mahasiswa Unimal yang akan belajar di perguruan tinggi mitra untuk selalu berhati-hati dan menjaga protokol kesehatan. “Jaga nama baik Unimal dan orang tua kalian,” pesan Rektor.

Ia juga mengingatkan bahwa etika dan perilaku mahasiswa Unimal yang kuliah belajar di perguruan tinggi iku memengaruhi keberhasilan dan kelancaran program tersebut ke depan.

Selain program PMM-DN 2021, tahun ini Universitas Malikussaleh juga mengikuti program Modul Nusantara. Sebanyak lima dosen pengampu lolos dalam program tersebut. “Ada lima kelompok di Unimal. Satu kelompok maksimal ada 20 mahasiswa dari berbagai universitas di luar Sumatra,” jelas Sayuti.

Program Modul Nusantara sudah berjalan secara daring. Para mahasiswa mengikuti sejumlah kegiatan yang sudah dibuat dalam rencana pengajaran semester terkait dengan kebinekaan, refleksi, kelas inspirasi, dan kontribusi sosial.

Para mahasiswa yang mengikuti program Modul Nusantara di Universitas Malikussaleh, berharap bisa mengikuti kegiatan secara luring. “Kami ingin mempelajari kebudayaan Aceh secara langsung,” ungkap Karina Febiola Lutfiansyah dari Universitas Jember di hari pertama kegiatan, September lalu.

Hal senada disampaikan salah satu dosen pengampu Modul Nusantara, Arnawan Hasibuan, MT. Dari diskusi dengan para mahasiswa dari berbagai universitas di luar Sumatra, banyak mengharapkan kegiatan bisa berlangsung secara luring. “Tapi itu tergantung dengan kebijakan di kampus dan daerah masing-masing,” ujar dosen Teknik Elektro tersebut.

Mengenai harapan mahasiswa agar bisa mengikuti program Modul Nusantara secara luring, Rektor Unimal menyebutkan tergantung tiga hal; perkembangan terakhir di Lhokseumawe dan sekitarnya mengenai pandemi, kondisi di daerah masing-masing mahasiswa tinggal, serta izin dari orang tua mahasiswa.

Selain itu, Rektor Unimal juga berpesan kepada semua dosen agar mendukung MBKM dalam berbagai program yang kini sedang berjalan. "Jangan sampai ada mahasiswa yang menjadi korban karena dosen tidak mendukung program tersebut," pungkas Rektor mengingatkan. [Ayi Jufridar]   


Kirim Komentar