Kritik Sosial dalam Sepotong Lirik: Modul Nusantara

SHARE:  

Humas Unimal
Penyanyi sekaligus anggota DPR-RI asal Aceh, Rafly Kande, menjadi inspirator Modul Nusantara Kelompok IV dan Kelompok V Universitas Malikussaleh, Sabtu (23/10/2021). Foto: Ayi Jufridar.

LIRIK lagu menjadi media penyampai pesan berbagai persoalan sosial sekaligus menggedor kesadaran manusia untuk menjaga alam serta merawat tradisi di tengah gempuran budaya pop melalui berbagai media. Seni menjadi media kreatif untuk menyampaikan pesan sosial untuk semua kalangan, terutama para pengambil kebijakan.

Dengan konsep seperti itu, Rafly Kande tidak pernah kekeringan ide dalam menulis lagu sebab begitu banyak persoalan sosial dan perambahan hutan yang semakin masif belakangan ini. Sementara itu, Aceh juga memiliki kekayaan budaya yang bisa diangkat ke panggung nasional bahkan dunia.

Kekayaan dan keberagaman budaya Nusantara dipandang Rafly sebagai modal yang justru lebih menarik minat masyarakat dunia dibandingkan bersaing dengan musisi di luar dalam jalur sama di mana mereka sudah jauh lebih unggul.

“Di seluruh dunia, justru ada semangat menggali khazanah musik tradisi atau etnis. Musik tradisi justru menginspirasi dan memberi kekayaan batin kepada penikmatnya. Sekarang bagaimana kebijakan pemerintah untuk mengangkat potensi lokal agar lebih bernilai,” papar Rafly ketika menjadi inspirator kelas Modul Nusantara Kelompok IV dan Kelompok V Universitas Malikussaleh, Sabtu (23/10/2021).  

Paparan tersebut disampaikan Rafly merespons pertanyaan mahasiswa tentang upaya mengangkat musik lokal dan membuat generasi muda lebih mencintai seni budaya bangsa sendiri. Selama dua jam, penyanyi kelahiran 1 Agustus 1967 itu berbagi inspirasi dengan 40 mahasiswa dari berbagai universitas negeri dan swasta di Jawa.

Pertanyaan datang dari M Lukluk Atsmara Anjaina dari Universitas Diponegoro, Nurul Jannah dari Universitas Nurul Jadid, Nabila Maulida Fitria dari Universitas Negeri Semarang, Fitrah Dina Karisma dari Universitas Jenderal Soedirman, serta Mulki Mauli Fahmi yang menjadi mentor Modul Nusantara Kelompok V Universitas Malikussaleh.   

Tidak hanya bicara soal seni dan politik, Rafly yang kini menjadi anggota DPR-RI Daerah Pemilihan Aceh-1 juga menyinggung soal kerusakan hutan di Aceh yang harus menjadi perhatian semua pihak. Rafly berbagi inspirasi dengan gaya menawan karena di setiap bagian ia menyanyikan lirik lagunya dalam bahasa Aceh, bahasa Indonesia, bahkan bahasa Jamee yang serupa dengan bahasa Minang. Ia juga menyanyikan lagu “Wakaf Keikhlasan” yang mengisahkan peran besar Aceh dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menjawab pertanyaan M Lukluk Atsmara Anjaina tentang benturan idealisme seniman dan politisi, Rafly mengatakan tidak pernah mengalaminya. Ia malah bisa mensinergikan kedua kepentingan tersebut untuk membantu menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat.

“Di Senayan, ada kesempatan memengaruhi kebijakan publik secara langsung. Sedangkan musik adalah cara berdakwah dengan jalur berbeda yang bisa diterima semua pihak,” tambah Rafly dalam webinar yang dipandu dosen pengampu Kelompok IV, Jufridar MSM.  

Ihwal dana di Aceh yang melimpah dan berbanding terbalik dengan angkat kemiskinan di Aceh yang berada di atas rata-rata nasional, Rafly memaparkan secara filosofis. Menurutnya, Aceh ibarat sebuah lagu yang memiliki lirik indah serta musik yang membakar semangat, tetapi harmonisasi tidak tercipta karena lagu tersebut diaransemen dengan kacau.

Ia juga mengkritik Aceh yang gagal memanfaatkan momentum bencana gempa dan tsunami 26 Desember 2004 untuk bangkit. Padahal, dari bencana tersebut Aceh memiliki dana melimpah serta didatangi para pesohor dari seluruh dunia. “Aceh itu sumber inspirasi di segala lini, tapi kita gagal memanfaatkannya,” pungkas Rafly.

Dosen pengampu Kelompok V, Arnawan Hasibuan MT, yang membuka webinar tersebut, tidak menyangka Rafly bersedia menjadi narasumber di tengah kesibukannya. “Padahal, saya belum pernah kontak dengan Pak Rafly sebelumnya. Hanya dengan komunikasi via WA, tapi sudah bersedia berbagi inspirasi dan pengalaman dengan mahasiswa,” ujarnya. [Ayi Jufridar]

Baca juga: Inspirasi Penyanyi Rafly Kande Bagi Mahasiswa Modul Nusantara


Kirim Komentar