Terima Rektor Unimal, Ketua Kagama Paparkan Desa Inklusif

SHARE:  

Humas Unimal
Ketua Umum PP Kagama yang juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berbincang dengan Rektor Universitas Malikussaleh yang juga pengurus Kagama Aceh, Senin (25/10/2021). Foto; Riyandhi Praza

UNIMALNEWS | Semarang - Ketua Umum PP Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) yang juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menerima kedatangan Rektor Universitas Malikussaleh yang juga pengurus Kagama Aceh, Herman Fithra, Senin (25/10/2021).

Ganjar merupakan alumnus Fakultas Hukum, sedangkan Herman merupakan lulusan Fakultas Teknik UGM.

Pertemuan itu berlangsung hangat dan penuh rasa kekeluargaan. Turut ikut bersama Herman adalah Sekretaris Senat Unimal; Alfian, Sekretaris UPT Bahasa, Kehumasan, dan Penerbitan; Riyandhi Praza, dan Alumni Fakultas Teknik Unimal yang saat ini sudah bekerja di salah satu perusahaan BUMN yang ditempatkan di Semarang, Makmur Ahmad.

Dalam kesempatan tersebut Ganjar bercerita banyak tentang Program Desa Inklusif. “Desa Inklusif merupakan salah satu program Kagama yang dijalankan sebagai mandat sinergi tiga lembaga yakni Kagama, UGM,  dan Kementerian Desa dan PDTT yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB),” terang Ganjar.

Pilot Desa Inklusif Kagama ini mengacu pada panduan fasilitasi Desa Inklusif yang dikembangkan oleh Kementerian Desa dan PDTT, namun dilaksanakan secara khusus di lokasi yang dipilih Kagama dan dijalankan oleh kader-kader Kagama.

“Desa Inklusif merupakan representasi dari kebinekaan bangsa Indonesia. “Dengan Desa inklusif, maka semua perbedaan yang ada di desa tidak menghalangi masyarakatnya untuk membangun bersama. Hari ini Program Desa Inklusif sudah ada di tujuh provinsi,” lanjut Ganjar.

Herman  sangat mengapresiasi Program Desa Inklusif tersebut. “Akan kita sampaikan kepada pengurus Kagama Aceh agar program itu bisa dicanangkan juga di Aceh,” ucapnya.

Selanjutnya, Herman juga menyampaikan tentang Universitas Malikussaleh kepada Ganjar. “Kampus Unimal ini juga sudah menjadi miniaturnya Indonesia. Saat ini mahasiswa Unimal sudah berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Program Desa Inklusif ini juga sesuai dengan tagline Unimal hari ini, yaitu Inklusif dan Pro-Perubahan,” pungkasnya.[ryn]


Kirim Komentar