Pengamat dari Unimal Bicara Soal Kepemimpinan Pemuda di Dunia Politik

SHARE:  

Humas Unimal
Pengamat politik Universitas Malikussaleh, Teuku Kemal Fasya, menjadi pembicara dalam diskusi “Menakar Arah dan Kontribusi Pemuda Menjadikan Indonesia kekuatan 5 Besar Dunia”, Ahad (24/10/2021). Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Pengamat politik Universitas Malikussaleh, Teuku Kemal Fasya, menjadi pembicara dalam diskusi “Menakar Arah dan Kontribusi Pemuda Menjadikan Indonesia kekuatan 5 Besar Dunia”, Ahad (24/10/2021).

Kemal menyampaikan bahwa terjadi proses stagnasi dari sisi dinamika politik pemuda masa kini. Jika melihat sejarah, para pemuda di masa lalu lebih matang dalam bersikap dan mengambil peran kepemimpinan politik. Soekarno menjadi ketua PNI saat berumur 27 tahun, Mohammad Hatta menjadi ketua Perhimpunan Indonesia saat berumur 25 tahun. Demikian pula dengan Budiman Sudjatmiko yang memimpin Partai Rakyat Demokratik (PRD) saat berumur 26 tahun.

“Dengan melihat kepemimpinan partai politik sekarang yang tidak diisi oleh anak muda, berarti terjadi kemunduran,” ungkap Kemal yang juga kepala UPT Bahasa, Kehumasan, dan Penerbitan Universitas Malikussaleh.

Ia menambahkan, dalam situasi politik ke depan partai-partai politik harus bisa masuk ke alam “kosmologis” generasi milenial. Anak-anak generasi Z lebih menyenangi bekerja di dunia kreatif dan menggunakan media sosial interaktif, yaitu Instagram.

“Berbeda dengan generasi saya yang menyenangi Facebook karena menjadi ajang ekspresi kata-kata. Padahal generasi sekarang sangat tidak suka dengan pledoi pidato politik berpanjang-panjang,” katanya lagi.

Diskusi tersebut merupakan rangkaian memperingati ulang tahun kedua Partai Gelora, di Lhokseumawe. Selain Teuku Kemal Fasya, para pembicara lainnya yang ikut diundang adalah Azhari (anggota DPRK Lhokseumawe), M. Agam Khalilullah (Sekretaris KNPI Lhokseumawe), dan Lailan F. Saidina (Direktur Tandaseru). Hadir melalui jaringan zoom, Wakil Ketua Pusat Partai Gelora, Fahri Hamzah.

Acara dibuka dengan sambutan dari ketua DPW Gelora Aceh, Fuadi Sulaiman. Dalam sambutannya Fuadi merujuk tentang besarnya potensi gerenasi milenial dan Z dalam kontestasi pemilu ke depan. “Kita harus menyadari bahwa generasi milenial atau Y dan Z adalah para pemilih baru dalam politik yang tidak bisa ditinggalkan,” ujar Fuadi.

Ketua DPD Gelora Lhokseumawe, Khalid Ashim, menyatakan bahwa Partai Gelora sebagai partai baru dan akan ikut bertanding pada Pemilu 2024. “Kita optimis bahwa dengan semangat baru, kita tidak terjebak pada politik identitas  yang akan memperkeruh situasi kebangsaan dan siap menyongsong potensi pemuda sebagai kekuatan lima besar dunia,” katanya. [bas]

 


Berita Lainnya

Kirim Komentar