Mahasiswa KKN 210 Sosialisasi Bahaya Bully Kepada Anak-Anak

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa KKN 210 Sosialisasi Bahaya Bully Kepada Anak-Anak. Foto: Ist

UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Malikussaleh Kelompok 210 melakukan sosialisasi bahaya bully terhadap anak-anak pada jenjang sekolah SD-SMA di Gampong Jawa Baru Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, Rabu (3/11/2021).

Mahasiswa kelompok KKN-PPM 210 adalah M Alwi Arsyaf (Hukum), Selvia Chandra agreini (Teknik Industri), Pribadi Satria Hasibuan, Aulia Rahmi (Antropologi), M Fauzan Guastiansyah (Akuakultur), Dini Ayusafitri, Said Syukri Fdadil, Boby Rizky (Ekonomi Syariah), Emitha Rani Br.Nasution, Fitria Zaitun Nisa (Manajemen). Mereka semua dibawah naungan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Rany Gesta Putri Rais MSi.

Ketua kelompok, M. Alwi Arsyaf mengatakan, saat ini kasus bully (mengintimidasi) sudah merajalela di lingkungan masyarakat. Padahal, tidak sedikit dampak negatif dari perilaku ini, baik bagi kalangan yang mem-bully (pelaku) maupun yang di-bully (korban).

Bully adalah perilaku kekerasan fisik maupun mental yang mana ada satu orang atau lebih yang melakukan penyerangan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku kekerasan ini biasa terjadi di lingkungan sekolah dan umumnya menimpa anak-anak dan remaja yang secara fisik lebih lemah dari teman-teman sebayanya.

"Sosialisasi bullying dengan anak-anak Gampong Jawa Baru ini bertujuan untuk memberikan arahan agar anak-anak dayah berhenti untuk melakukan bully terhadap sesama temannya dikarenakan selain memberikan dampak negatif pada masing-masing individu, bully yang terlalu berlebihan dapat dikenakan sanksi berupa hukuman penjara"katanya.

Menurutnya, Tindakan bully tidak hanya terjadi ketika pelaku melakukan kekerasan secara fisik kepada korban, seperti memukul, menampar, atau menendang. Bully juga bisa dilakukan tanpa melakukan kekerasan fisik, seperti mengejek, memanggil seseorang dengan sebutan yang hina, atau bisa juga menyebarkan gosip tentang korban atau mempermalukannya di depan banyak orang.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Rany Gesta Putri Rais MSi menyampaikan,  ini merupakan kegiatan positif yang mesti di apresiasi, mengingat banyak sekali kasus bullying yang mengakibatkan anak anak putus asa bahkan sampai putus sekolah. 

“Semoga dengan adanya program ini, anak anak mulai bisa saling menghargai dan tentu saja itu juga akan berorientasi terhadap siswa agar mental nya lebih sehat,” tutupnya.[tmi]


Kirim Komentar