Dosen Unimal Latih Penguatan Kompetensi Guru dan Siswa

SHARE:  

Humas Unimal
Sejumlah dosen Universitas Malikussaleh menggelar pelatihan kompetensi guru dan siswa unggul menghadapi Kompetisi Sains Nasional di SMA 7 Lhokseumawe dan SMA Negeri 2 Dewantara, Aceh Utara. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Krueng Geukueh – Sejumlah dosen Universitas Malikussaleh menggelar pelatihan kompetensi guru dan siswa unggul menghadapi Kompetisi Sains Nasional di SMA 7 Lhokseumawe dan SMA Negeri 2 Dewantara, Aceh Utara.

Para dosen yang terlibat dalam kegiatan pengabdian tersebut adalah Mellyzar M.Pd, Syafrizal M.Si, dan Fajrul Wahdi Ginting, M.Pd. Mellyzar yang juga ketua kegiatan memberikan materi tentang kimia, sedangkan Syafrizal tentang kebumian, dan Fajrul Wahdi tentang fisika.

Menurut Mellyzar, Kompetisi Sains Nasional merupakan kompetisi paling bergengsi yang dapat mengharumkan nama sekolah, kabupaten, provinsi bahkan negara karena kompetisi tersebut juga digelar dalam skala internasional.

“Diperlukan fondasi kuat bagi peserta di bidangnya masing-masing.  Salah cara mewujudkannya dengan pelatihan penguatan konsep serta strategi dalam menjawab soal KSN bagi guru dan siswa,” paparnya, Kamis (11/11/2021).

Kepala SMA 2 Dewantara, Muhammad Nizarullah, M.Pd mengatakan penguatan kompetensi guru dan siswa seperti ini diharapkan menjadi agenda rutim karena KSN merupakan kegiatan tahunan dari Kementerian. “Semoga ke depan pelatihan tidak hanya untuk tiga mata lomba, namun bisa sembilan mata lomba KSN,” ujar Nizarullah.

Syafrizal menyebutkan, pelatihan penguatan kompetensi tersebut dilakukan pada 8 – 11 November di kedua sekolah di Lhokseumawe dan Aceh Utara. Setiap bidang lomba terdiri dari 5 – 7 peserta dari masing-masing sekolah. “Bentuk pelatihan mulai dari pemberian materi, diskusi soal, sampai sharing dengan guru dan siswa unggulan KSN,” ungkap Syafrizal yang juga dosen program Modul Nusantara.

Ketiga dosen yang memberikan pelatihan tersebut mengharapkan  SMA 7 Lhokseumawe dan SMA Negeri 2 Dewantara, Aceh Utara, bisa mewakili daerah masing-masing sampai ke tingkat provinsi bahkan nasional. “Kita akan lakukan evaluasi lain agar standar kompetensi bisa leih tinggi,” pungkas Mellyzar.[ayi]

 


Kirim Komentar