KKN PPM 173 Pugar Makam Syuhada Pitu Gayo

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa KKN 173 di makam Syuhada Pitu Gayo di Desa Sumberrejo, Bener Meriah. Foto : Ist

UNIMALNEWS | Simpang Tiga Redelong - Dalam rangka memperingati hari pahlawan Mahasiswa KKN Unimal kelompok 173 Kampung Batin Wih Pongas, berziarah ke pemakaman pahlawan pertama Gayo yang berada di Desa SumbereDjo Reronga Kecamatan Gajah Putih Kabupaten Bener Meriah pada Rabu (10/11/2021). Mahasiswa KKN ditemani oleh Bedel, pemandu sekaligus pengurus di Makam Syuhada Pitu. 

Setelah melakukan doa bersama mahasiswa KKN melakukan pembersihan makam seperti mencabut rumput dan memperbaiki letak batu nisan yang sudah bergeser di sekitar makam. Menurut salah seorang mahasiswa KKN, Raodah Tuahmi, pada perkarangan makam tersebut hanya terdapat tujuh makam pahlawan saja, mahasiswa KKN juga melakukan wawancara dengan pengurus makam bertujuan untuk mengetahui sejarah dari pahlawan pertama Gayo.

Dari hasil pemantauan mahasiswa KKN, ada tujuh makam Syuhada di antaranya Raja Agam Aman Bramat, pimpinan seorang pemangku raja; Teungku Ibrahim dengan julukan Pang Gembira; dan Pang Penelu Kemili. Adapun tiga di antara tujuh belum diketahui namanya sampai saat ini dan yang terakhir dengan julukan Panglima Perang Kandang."Pada saat perang pertama di tanah Gayo salah seorang syuhada pernah bersumpah ‘Haram melihat Belanda di tanah Gayo, apabila harus melihat wajah Belanda di tanah Gayo lebih baik mati," jelas Darmawan, penggerak sekaligur pengurus makam Syuhada Pitu.

Menurutnya, pada tahun 1901 terjadinya peperangan  pertama di tanah Gayo yang menggugurkan tujuh pahlawan Gayo demi melindungi tanah Gayo dari jajahan Belanda. Sempat terjadi lonsor di Sumberjo tempat makam pada 1976  ditemukan salah satu senjata bernama ”bawar” berbentuk keris atau senjata tradisional rencong.

Di samping itu hal tersebut diketahui makam telah lama terbengkalai, tapi pada 2017 silam Dermawan yang baru menjabat sebagai KAUR melihat keadaan pemakaman yang terbengkalai tersebut berinisiatif untuk memperbarui lagi pemakaman tersebut bekerja sama dengan bapak camat Gajah Putih. Agar makam tersebut tidak dilupakan di kalangan masyarakat Darmawan ingin membuka kembali pemakaman tersebut agar masyarakat tidak melupakan sejarah silam yang amat berharga. Dengan pembaruan tempat tersebut juga untuk menarik kalangan agar berkunjung kembali ke pemakaman tersebut. Makam pahlawan tersebut biasanya yang berziarah ahli waris dari Syuhada. [tkf]


Kirim Komentar