Dosen Teknik Ciptakan Alat Pengering Asam Sunti

SHARE:  

Humas Unimal
Dosen dari Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh ciptakan alat pengering solar dryer untuk proses pengeringan asam sunti, bagi Dusun Madat, Gampong Paloh Lada, Kecamatan Dewantara Aceh Utara.Foto:Ist

UNIMALNEWS I Lhoksukon – Sejumlah dosen dari Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh menciptakan alat pengering atau solar dryer untuk proses pengeringan asam sunti (belimbing wuluh yang dikeringkan) untuk masyarakat Dusun Madat, Gampong Paloh Lada, Kecamatan Dewantara Aceh Utara. Pembuatan solar dryer merupakan bagian dari kegiatan pengabdian dosen kepada masyarakat dan wujud dari realisasi Tridarma Perguruan Tinggi.

Ketua tim pengabdian, Zulmiardi MT mengatakan ide pembuatan alat pengering solar dryer didasari oleh banyaknya masyarakat Dusun Madat, Gampong Paloh Lada yang berprofesi sebagai pembuat asam sunti. Selama ini masyarakat di sana hanya mengandalkan sinar matahari untuk proses pengeringan. Jika cuaca cerah maka proses penjemuran asam sunti tidak ada masalah, namun sebaliknya jika kondisi mendung maka asam sunti yang merupakan salah satu bumbu masakan khas Aceh itu akan berjamur dan menghitam, sehingga kualitas asam sunti menjadi jelek. “Kondisi cuaca saat ini sering berubah-ubah, membuat proses penjemuran asam sunti  tidak kering,”katanya

Menurutnya, kondisi tersebut membuat dirinya bersama dua rekan dosen lainnya, masing-masing Ferry Safriwardy MT dan Rizka Nurlaila MSi, mencoba mengubah kondisi tersebut dengan menciptakan alat pengering solar dryer guna memudahkan masyarakat dalam proses pengeringan asam sunti.

Solar dryer merupakan alat yang  dapat mengubah cahaya menjadi energi panas, kemudian panas dikumpulkan di dalam rumah kaca, setelah itu aliran panas tersebut akan membantu mempercepat proses pengeringan asam sunti atau makanan lainnya yang di jemur. Selain untuk proses pengeringan asam sunti, solar dryer juga dapat digunakan untuk pertanian dan perikanan. Alat pengering ini memilki keunggulan, yaitu tidak perlu memindahkan bahan yang dijemur di dalam ruang pengering saat terjadi hujan.

Zulmiardi berharap ke depan masyarakat mampu mengolah belimbing wuluh menjadi asam sunti secara efektif. Tidak terkontaminasi bahan lain, sehingga akan menigkatkan produktifitas dan harga jual yang berimbas kepada meningkatnya perekonomian masyarakat Dusun Madat, Gampong Paloh Lada, Kecamatan  Dewantara, Kabupaten  Aceh Utara,”tegasnya. [ded]

 

 


Berita Lainnya

Kirim Komentar