Herman Fithra Minta Pejabat Unimal Cermati Hal Ini

SHARE:  

Humas Unimal
REKTOR Universitas Malikussaleh, DR Herman Fithra, melantik sejumlah pejabat di Aula Meurah Silu Kampus Lancang Garam, Lhokseumawe, Jumat (14/6/2019). Foto: Bustami Ibrahim.

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Rektor Universitas Malikussaleh, Dr Herman Fithra, meminta pejabat yang dilantik di Aula Meurah Silu Kampus Lancang Garam, Lhokseumawe, Jumat (14/6/2019), mencermati beberapa hal untuk perbaikan Unimal ke depan.  

Pertama, ia mengingatkan semua pihak bahwa dirinya mempunyai kontrak tidak tertulis untuk membawa lembaga ini menjadi lebih baik. Komitmen pertamanya kepada Senat dan pihak Kementerian setelah dilantik adalah menyelesaikan statuta Unimal.

“Tapi belum sampai di angka 100, baru 90. Mohon maaf bila ada yang harus kemudian ada yang direstrukturalisasi,” kata Herman di hadapan pejabat baru dan seluruh hadirin.

Ia menyontohkan, kabag keuangan dan kepegawaian yang pernah dipisahkan kendati tidak definitif. Dalam perjalanan  kedua bagian tersebut harus disatukan kembali.

Selain itu, Rektor mengingatkan mulai pekan  depan, dua jabatan kepala biro di Unimal akan dilelang. “Siapa pun yang memenuhi syarat, silakan ikut,” tantangnya.

Herman juga mengingatkan para pejabat bahwa dirinya adalah rektor Universitas Malikussaleh, bukan rektor Teknik. Kalau sekarang jabatan di Unimal diisi oleh orang dari Fakultas Teknik, karena ada beberapa kondisi. Misalnya, untuk jabatan kepala bagian, dirinya sudah meminta dosen dari berbagai fakultas untuk mengisi jabatan tersebut dengan syarat harus mengundurkan diri dari dosen. “Banyak yang tidak menyanggupi,” katanya.

Rektor juga mengingatkan semua pegawai di Unimal tentang posisinya yang memiliki atasan dan pimpinan, termasuk dirinya. ”Atasan saya Menristekdikti. Kita adalah Aparatur Sipil Negara, saya meminta agar kita membangun tim yang bagus,” harapnya. Ia memahami siapa pun yang dilantik pastilah menimbulkan pro dan kontra dan itu wajar dalam sebuah dinamika organisasi.

Secara khusus, Rektor Unimal juga menyebutkan beberapa pejabat yang memimpin lembaga baru seperti Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang kini dipimpin Dr Azhari. Terhadap posisi tertinggi di LPPM, Rektor mensyaratkan beberapa hal seperti pangkat lektor kepala, reviewer internasional, kuat di penelitian, dan sudah doktor.

Kepada kepala LPPM Unimal, Rektor mengingatkan statusnya saat ini masih binaan dan tugas berat pimpinan baru adalah memperbaiki status LPPM yang masa sebelumnya sudah dilakukan dan sedang berjalan. “Dan LPPM harus menjadi pusat riset di Unimal,” tegas Herman Fithra.

Dia punya mimpi agar perguruan tinggi Unimal yang menyandang nama besar Sultan Malikussaleh bisa menjadi pusat riset yang besar di masa depan.

Kepada Kepala Unit Pelaksana Teknik Pengembangan Kelembagaan, Dr Dahlan Abdullah, secara khusus Rektor menyebutkan bahwa lembaga baru tersebut dibentuk dengan tugas berat, yakni membentuk sekitar 31 program studi baru dalam waktu tiga bulan. “Masalahnya, dananya tidak ada. Bagaimana caranya, Pak Dahlan harus pikirkan,” sebut Herman yang membuat hadirin tertawa.

Terakhir, Rektor Unimal mengharapkan para ketua program studi dan pembantu dekan yang baru dilantik bisa bersinergi dengan dekan. Ia mengapresiasi ketiga prodi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang kini dipimpin doktor dan punya pengalaman untuk peningkatan akreditasi.[ayi]

  

    


Berita Lainnya

Kirim Komentar