Manfaatkan Jamur Trichoderma Atasi Penyakit Tanaman, Dosen Agroekoteknologi Unimal Berikan Pelatihan Bagi Petani

SHARE:  

Humas Unimal
Pembuatan media PDA untuk perbanyakan jamur Trichoderma Sp, dilakukan dalam pengabdian yang dilaksanakan oleh dosen Prodi Agroek0teknologi Universitas Malikussaleh. Foto; Ist

UNIMALNEWS | Bukit Indah – Empat orang dosen Prodi Agroekoteknologi Universitas Malikussaleh melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat kepada kelompok tani di Kecamatan Sawang, Aceh Utara, Minggu (28/11/2021). Kegiatan itu berupa pelatihan teknis implementatif dengan memanfaatkan agens hayati jamur Trichoderma Sp untuk mengatasi penyakit pada tanaman hortikultura.

Jamur Trichoderma Sp merupakan salah satu alternatif pengendalian penyakit tanaman untuk mendukung budi daya ramah lingkungan. Jamur Trichoderma Sp berperan penting dalam upaya pengendalian berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh serangan jamur patogen Fusarium Sp yang menyerang tanaman pangan hingga hortikultura dan beberapa penyakit terbawa tanah lainnya.

Adapun empat orang dosen yang terlibat dalam pengabdian ini yaitu, Muhammad Rafli MP, Dr Halim Akbar, Dr Hafifah, dan Faisal MP. Pengabdian ini didanai melalui LPPM Universitas Malikussaleh.

Pengabdian ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya petani yang mengalami permasalahan dengan penyakit tanaman hortikultura yang mereka usahakan, seperti pisang, bawang merah, cabai, dan pepaya. “Penyakit tanaman itu menyebabkan usaha tani yang mereka lakukan mengalami gagal panen sehingga menyebabkan kerugian yang sangat berdampak dalam kehidupan mereka sehari-hari,” terang Rafli.

Proses perbanyakan agens hayati Trichoderma Sp ini diawali dengan pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar) dengan bahan-bahan kentang, dextrose, agar-agar, dan aquades. “Setelah pembuatan media PDA selesai, dilakukan inokulasi jamur Trichoderma Sp pada media tersebut,” lanjutnya.

Perbanyakan jamur Trichoderma ini diharapkan dapat mencegah dan mengendalikan penyakit Fusarium yang menyerang berbagai macam tanaman pangan dan hortikultura. “Hal ini disebabkan karena jamur Trichoderma memiliki sifat antagonis terhadap jamur patogen yang menyebabkan berbagai penyakit tanaman,” pungkas Rafli.[ryn]


Kirim Komentar