Tim SAR dan Menwa Unimal Turun Tangan Atasi Banjir Aceh Utara

SHARE:  

Humas Unimal
Tim SAR dan Menwa Unimal berpose dengan tim BPPBD Aceh Utara sebelum terjun ke lokasi banjir. Foto : Ist

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – banjir yang telah melanda wilayah Aceh Utara, Aceh Timur, dan Langsa sejak Jumat (31 Desember 2021) telah menyebabkan banyak korban yang menderita. Saat ini para korban banjir masih tinggal di sentra-sentra pengungsian. Kondisi ini melahirkan empati dari berbagai pihak, tak terkecuali dari keluarga besar Universitas Malikussaleh.

Saat ini kesiagaan telah ditunjukkan oleh tim UKM Search and Rescue dan Resimen Mahasiswa Unimal. Mereka mulai diterjunkan untuk membantu korban banjir di Aceh Utara yang semakin kesulitan, baik pangan, pakaian, dan kesehatan pada Senin (3/1/2022). Saat Unimalnews melakukan pemantauan tim SAR dan Menwa telah berkumpul di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Aceh Utara untuk melakukan kegiatan koordinasi dan petunjuk tenis penanganan bencana.

Menurut Fahri, koordinator lapangan dari UKM Menwa, ada lima personel dari satuannya yang diterjunkan untuk penanganan banjir di Matang Kuli, Lhoksukon, Tanah Luas, dan Paya Bakong. Adapun dari UKM SAR ada enam orang yang diturunkan dengan koordinator lapangan Irianto.

Banjir di Aceh Utara sendiri telah menelan korban jiwa dan ratusan orang telah terpaksa mengungsi karena tempat tinggal mereka terendam banjir lebih satu meter. Menurut laporan BPPD Aceh Utara ketinggian air mencapai 160 cm di Kecamatan Pirak Timu dan sekitarnya atau setinggi tubuh orang dewasa.

Adapun menurut Irianto, peralatan yang ikut dibawa dari Unimal untuk ikut membantu penanganan darurat banjir ini adalah rubber boat, mesin boat, pedal dayung, alat komunikasi handy talky, tali webing, pelampung (life jacket), dan helm. “Untuk kegiatan ini kami tidak hanya menjadi tim alternatif dari BPPD, tapi juga untuk mendukung secara total termasuk dengan peralatan yang kami punya,” ungkapnya.

Lebih lanjut Fahri, mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, menyatakan ada beberapa daerah yang masih terisolasi dan tidak terhubung dengan bantuan, seperti di pedalaman Pirak Timu. Diperlukan adanya bantuan logistik yang bisa disalurkan ke sana. “Saat ini mungkin perlu makanan siap saji seperti nasi bungkus, roti, biskuit, dan air mineral untuk mereka yang rumahnya terendam,”tambahnya. [tkf]


Berita Lainnya

Kirim Komentar