UNIMALNEWS I Nottingham - Rektor Universitas Malikussaleh, Dr Herman Fithra, melakukan presentasi tentang problem stunting Aceh di University of Nottingham, Inggris. Acara tersebut terlaksana atas undangan Indonesia Scholars International Convention (ISIC) di UK dan Perhimpunan Pelajar Indonesia United Kingdom (PPIUK) pada 23-24 Juni 2019.
Kegiatan teresebut merupakan acara tahunan yang telah dimulai sejak 2001 sebagai upaya pertukaran ide antara pelajar dan peneliti, terutama bagi peneliti Indonesia di perantauan dan juga bagi peneliti asing yang ingin mengetahui tentang up date informasi di Indonesia. Momentum ini menjadi upaya kolaborasi akademik yang baik sehingga dapat memberikan kontribusi pada pembangunan di Indonesia dan pembentukan jaringan kawasan antarnegara.
Pada acara tahunan ISIC ke 19 ini mengundang Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Dr Rizal Sukma; Menteri Ristekdikti yang diwakili Dirjen SDID Prof Ali Ghufron, PhD; mantan Dubes RI untuk Kanada yang sekarang menjabat penasihat Menteri Luar Negeri untuk Politik, Hukum, dan Keamanan Dr Teuku Faizasyah; Wakil Ketua Ombudsman RI Lely Pelitasari Soebekty; Prof Sarah Sharples, wakil rektor Nottingham University bidang Kesetaraan, Keberagaman, dan Keterbukaan (Equality, Diversity, and Inclusion); Rektor IPB Dr Arif Satria; Rektor Universitas Cendrawasih Dr Apolo Safanpo, termasuk Rektor Unimal Dr Herman Fithra.
Dubes Indonesia untuk Inggris, Rizal Sukma dan merupakan tokoh nasional kelahiran Kota Lhokseumawe itu, mengharapkan acara tersebut benar-benar memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pengetahuan dan kebijakan di Indonesia dan memperkaya wawasan peneliti asing tentang Indonesia.
Pada kesempatan tersebut Herman membawa makalah berjudul “Hubungan antara Lingkungan Sanitasi dan Kasus Stunting di Pidie Jaya, Aceh”. Seperti diketahui kasus stunting atau problem pertumbuhan anak-anak akibat kekurangan nutrisi akut telah menjadi masalah kesehatan krusial di Aceh. Problemnya bukan semata karena kemiskinan, tapi juga pendidikan dan pengetahuan keluarga tentang pentingnya memberikan asupan gizi sejak masa kehamilan hingga umur emas balita.
Pada seminar tersebut ada 235 paper yang berhasil masuk, yang berasal dari Indonesia, Inggris, Belanda, Korea Selatan, Amerika Serikat, Australia, Saudi Arabia dan Swedia. Suasana seminar berjalan sangat baik ditandai antusias para peserta seminar mendengarkan hasil hasil peneliti. Acara ini juga dirangkai dengan muhibah ke beberapa tempat penting di Inggris yang dikenal sebagai salah satu mazhab utama perkembangan ilmu sosial, eksak, humaniora, sastra, dan filsafat dunia modern.
University of Nottingham sendiri telah berdiri sejak 1881 dalam bentuk college dan menjadi universitas pada 1948 yang dikenal sebagai salah satu kampus riset publik di Inggris. [tkf]