Indonesia Punya Potensi Menjadi Pusat Industri Halal Dunia

SHARE:  

Humas Unimal
kuliah umum tentang literasi keProgram Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Malikussaleh menggelar kuliah umum tentang keuangan syariah di Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Senin (21/3/2022). Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Bukit Indah – Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat industri halal dunia. Kalangan akademisi memiliki peran penting untuk membangun pasar keuangan syariah di Indonesia agar menjadi kiblat pasar dunia.

Demikian antara lain pandangan yang mengemuka dalam kuliah umum tentang literasi keuangan syariah yang digelar Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Malikussaleh di Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Senin (21/3/2022). Sebagai pemateri, Ketua Program Magister Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Dr Andri Soemitra, menyampaikan perkembangan keuangan syariah serta tantangannya di masa mendatang.  

Kordinator Program Studi Ekonomi Syariah Universitas Malikussaleh, Chalirafi, M.Si, mengatakan acara digelar sebagai media pengetahuan terhadap isu dan perkembangan terkini bidang ekonomi syariah. Dia mengharapkan kuliah umum tersebut memberikan pengathuan kepada mahasiswa dan dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh.

Kegiatan itu dibuka Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikusaleh, Dr. Hendra Raza, yang mengatakan isu ekonomi syariah terkait keuangan syariah dan industri halal sangat penting dikaji dan sangat relevan dengan kondisi Aceh saat ini yang sudah menerapkan qanun lembaga keuangan syariah.

“Universitas sebagai center of knowledge dituntut untuk terus mengembangkan sumber daya manusia dalam bidang ekonomi syariah guna mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Aceh, nasional, bahkan internasional,” ujar Hendra dalam kuliah umum yang dipandu Ahmad Fauzul Hakim Hasibuan, M.E.I.

Kuliah umum dihadiri dosen dan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh. Sejumlah peserta mempertanyakan beberapa peluang lembaga keuangan syariah untuk menjadi acuan dalam tata kelola keuangan dunia yang hingga saat ini masih dipegang lembaga keuangan konvensional. [ayi]


Kirim Komentar