Perjuangan Peserta di UTBK, Baru Kecelakaan Tapi Tetap Semangat

SHARE:  

Humas Unimal
Seorang peserta UTBK-SBMPTN di Kampus Bukit Indah Universitas Malikussaleh, harus dipapah ketika memasuki ruang ujian karena baru saja mengalami kecelakaan. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Bukit Indah – Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer SBMPTN yang berlangsung di Universitas Malikussaleh, hanya menyisakan satu hari lagi pada gelombang kedua, yakni pada 28 Mei 2022. Berbagai peristiwa menarik terjadi selama pelaksanaan UTBK gelombang pertama di Universitas Malikussaleh.

Ada peserta yang tersasar ruang ujian dan ada juga peserta yang keliru melihat tanggal serta hari ujian. Salah seorang penanggung jawab ruang, Dedi Fariadi M.Pd, menyebutkan ada peserta yang harusnya mengikuti UTBK pada 21 Mei, tetapi hadir di Kampus Bukit Indah pada 22 Mei. “Akhirnya tidak bisa mengikuti UTBK,” ungkapnya, Rabu (25/5/2022).

Namun, ada juga peristiwa menyentuh terlihat saat pelaksanaan UTBK gelombang pertama yang lalu. Salah satunya ditunjukkan Alfia Sulfani, peserta yang mengikuti ujian di Laboratorium Sistem Informasi Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe. Dia harus datang ke kampus dengan menggunakan kruk karena kabarnya baru saja mengalami kecelakaan.

Penanggung jawab ruang di Sistem Informatikan Fakultas Teknik, Muhammad, M Eng, mengatakan peserta UTBK tersebut harus dipapah mulai dari masuk ke gedung sampai menuju laboratorium di lantai dua. “Dengan dibantu orang tua dan pengawas, akhirnya peserta tersebut berhasil naik ke lantai dua. Tentunya ini menjadi perjuangan berat mengingat kondisinya yang masih sakit,” ujar Muhammad yang akrab disapa Abi.

Baca juga: Begini cara Cek Hasil UTBK-SBMPTN 2022

Dia mengapresiasi perjuangan Alfia Sulfani yang tetap mengikuti UTBK setelah mengalami kecelakaan. “Semoga perjuangannya sukses diterima di prodi pilihan dan memberikan inspirasi kepada peserta lain,” tambah Abi.

Keliru mengenali ruangan tidak salah dialami para peserta, tetapi juga dosen yang menjadi pengawas. Pelaksanaan UTBK di Universitas Malikussaleh dipusatkan di Kampus Bukit Indah, Kampus Uteunkot, dan Kampus Reuleut. Tidak semua pengawas mengetahui letak ruang ujian karena sehari-hari bertugas di kampus berbeda. Misalnya, dosen Fakultas Pertanian di Kampus Reuluet dan tidak pernah datang ke kampus Bukit Indah, tidak hapal lokasi ruang ujian.

Untuk menghindari kesalahan mengenali ruang dan terlambat hadir di lokasi, Koordinator Pelaksana UTBK-SBMPTN, Asri MT, mengimbau pengawas dan penanggung jawab ruang serta semua pihak yang bertugas bisa memastikan lokasi penugasan minimal sehari sebelum pelaksanaan ujian. “Bukan hanya peserta, pengawas pun dianjurkan melihat lokasi ujian kalau memang belum tahu pasti,” sarannya. [ayi]


Berita Lainnya

Kirim Komentar