UNIMALNEWS I Lhoksukon- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Kelompok 13 Universitas Malikussaleh mengolah ampas sagu menjadi pakan ternak, di Gampong Blang Dalam, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, Minggu (19/6/2022). Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengedukasi masyarakat agar bisa memanfaatkan limbah hasil pengelolahan sagu menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai jual.
Ketua KKN kelompok 13 Muhammad Fauzani, mengatakan ide untuk mengolah ampas sagu menjadi pakan ternak tercetus ketika dirinya bersama mahasiswa KKN lainya melihat banyaknya ampas sagu di Desa Blang Dalam yang selama ini dibiarkan menumpuk di tempat-tempat pengolahan tepung sagu. Jika dibiarkan bisa menyebabkan pencemaran lingkungan. “Kalaupun ada ternak yang memakannya, hanya ternak peliharaan masyarakat sekitar lokasi pengolahan tepung sagu saja. Biasanya langsung mengkonsumsi ampas-ampas tersebut, “Ujarnya
Selain mengolah menjadi pakan ternak ampas sagu sisa pengolahan tepung sagu juga dijadikan sebagai pupuk organik yang sangat bagus digunakan untuk menyuburkan tanaman milik warga.
Adapun mahasiswa yang terlibat dalam proses pembuatan pakan ternak dari ampas sagu adalah mahasiswa KKN-PPM K13 yang terdiri dari Muhammad Fauzani ( Pendidikan Fisika), Amira Nazila ( Pendidikan Kimia), Winda Ayu F, Astuti ( Pendidikan Matematika), Heris Kurniawan ( Pendidikan Matematika), Teuku Johansah ( Teknik Sipil), Wardina Safira Putri ( Pendidikan Bahasa Indonesia), Zahara (Pendidika Kimia), Wilda Aprilia ( Teknik Arsitektur), Enrieza Dwitara ( Teknik Arsitektur), dan Muhammad Syuhada ( Pendidikan Vokasional Teknik Mesin). Kegiatan pengolahan ampas sagu menjadi pakan ternak juga melibatkan masyarakat sekitar, “tandasnya.
Dosen Pendamping Lapangan, Deassy Siska MSc menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN binaanya sangat positif dan berdampak langsung terhadap masyarakat. Apalagi kegiatan ini bisa mengedukasi masyarakat dalam mengolah limbah sagu menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti pakan dan pupuk organik.
“Sampai saat ini, olahan sagu tepung dan pakan ternak hanya pada tingkat desa Blang Dalam saja, seandainya kita jadikan rumah produksi dan dapat dipasarkan di luar desa, maka olahan sagu ini akan menjadi sasaran UMKM ke depan” paparnya
Faridah, seorang warga setempat sangat antusias berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan mahasiswa tersebut, karena olahan ampas sagu bisa menjadi alternatif warga untuk menyediakan pakan untuk ternaknya, terutama pakan bebek yang selama ini harus membeli ke pasar. “ Kami berharap pemanfaatan pohon sagu ini bisa berlanjut agar sagu terus dimanfaatkan warga Gampong Blang Dalam, Payah Bakong ini ” pungkasnya.[ded]