30 Mahasiswa Universitas Malikussaleh Ikuti Seleksi Acehfestpreuneurs

SHARE:  

Humas Unimal
Seleksi Acehfestpreneurr, kerja sama Universitas Malikussaleh dengan Pemerintah Aceh melalui Dinas Koperasi dan UMKM, Kamis (23/6/2022). Foto; Ist

UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Sebanyak 30 orang mahasiswa Universitas Malikussaleh mengikuti seleksi Acehfestpreneurs 2022. Acehfestpreneurs merupakan program kerja sama kemitraan Pemerintah Aceh melalui Dinas Koperasi dan UKM Aceh dengan Universitas Malikussaleh.

Acehfestpreneurs ini memiliki empat tahapan yakni1)Penjaringan enterpreneur tanggal 17-21 Juni, 2)Seleksi enterpreuneur yang dilaksanakan 23-25 Juni, 3)Pendampingan berupa penguatan ide usaha secara one on one dengan ahli, dan 4)Bootcamp, yakni pendampingan peningkatan skala usaha.

Terdapat 67 usulan yang masuk dalam penjaringan, setelah dilakukan seleksi administratif diundanglah sebanyak 30 orang untuk mengikuti seleksi berikutnya. Seleksi dilakukan mulai hari Kamis (23/6/2022) di Hotel Diana Lhokseumawe.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Ir Helvizar Ibrahim MM, melalui Kepala UPTD PLUT KUMKM, Rosti Maidar mengatakan bahwa kegiatan ini nanti akan membantu terbukanya akses pemasaran untuk pengembangan dan percepatan pertumbuhan bisnis sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam konteks value chain di Lhokseumawe dan Banda Aceh secara khusus dan Provinsi Aceh pada umumnya.

Kegiatan yang bertujuan untuk menumbuhkan wirausaha muda baru di daerah. “Acehpreneurs Festival merupakan langkah strategis awal dalam membantu penyusunan rencana usaha (business plan) yang baik,” terang Rosti.

Terdapat empat orang dewan juri dalam seleksi penjaringan tersebut. Tiga dari Universitas Malikussaleh dan satu lainnnya dari Dinas Koperasi dan UKM Aceh. Mereka adalah Dr Hilmi, Ahmad Nayan MSc, dan Zulfadli MSi dari Universitas Malikussaleh, sedangkan dari Dinas Koperasi dan UKM Aceh adalah Bilal Rekhfa Pahlevie ST.

Menurut Hilmi, Acehpreneurs ini merupakan wadah bersama para pelaku usaha untuk memperkuat posisi tawar mereka terhadap pelaku pasar yang sudah mapan. “ Agar keberadaan mahasiswa entrepreneur dapat berkelanjutan dibutuhkan pelatihan dan pendampingan lanjutan untuk terus memperkuat dampak kemanfaatan,” jelas Hilmi.

Adapun bentuk penguatan yang diberikan melalui pelatihan, bootcamp dan pendampingan tentang menyusun rencana bisnis pengembangan produk, akses pasar dan informasi, manajemen organisasi usaha, regulasi, keuangan, input penawaran faktor produksi (bahan baku, permodalan usaha alat,/ perlengkapan, tenaga kerja, pengeluaran dan beban usaha) serta pengembangan infrastruktur.

Dari 30 orang yang mengikuti seleksi ini akan dipilih 15 orang saja untuk mendapatkan pendampingan dan bootcamp.[ryn]

 


Kirim Komentar