Mahasiswa KKN Kelompok 22 Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa KKN Kelompok 22 Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk. Foto: ist

UNIMALNEWS | Lhoksukon - Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Malikussaleh kelompok 22 gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk sekaligus pada pelaksanaan Posyandu  di Meunasah Gampong Leupe, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara, Kamis (23/06/2022.

Mahasiswa KKN-PPM yang bergabung dalam kelompok 22, terdiri dari 10 orang yang diketuai oleh Mizan Alma'ruf (Pendidikan Teknik Mesin) dengan anggota Nuruzzahri (Teknik Arsitektur), Al Kausar.S (Teknik Sipil), Nurman Syahri (Teknik Mesin), Wiwin K. Berampu (Pendidikan Fisika), Khaliza Ulfa (Teknik Arsitektur), Rita Zahara (Pendidikan Bahasa Indonesia), Fadia Najdatul Muna (Pendidikan Kimia), Mauliza Yani (Pendidikan Matematika), dan Dita Hasanah (Teknik Arsitektur). Semua mahasiswa kelompok 22 tersebut dikoordinir oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Misbahul Jannah, M.T.

Sosialisasi diawali oleh sambutan dan dibuka oleh Muliyana AMd Keb selaku Staf Puskesmas Kecamatan Pirak Timu. Dalam sambutannya ia berharap dengan adanya sosialisasi ini dapat menambah ilmu tentang makanan yang sehat dan bergizi kepada masyarakat Gampong Leupe. terutama ibu-ibu yang setiap harinya menghidangkan makanan untuk anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

"Stunting disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kurangnya akses makanan bergizi terutama kepada ibu yang sedang hamil, praktek pengasuhan yang tidak baik, kurangnya akses air bersih dan sanitasi, dan faktor lingkungan” kata Muliyana.

Muliyana menambahkan, Stunting memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang. Dampak jangka pendek yaitu terganggunya perkembangan otak, kecerdasan berkurang, gangguan pertumbuhan fisik dan gangguan metabolisme dalam tubuh. Sedangkan dampak jangka panjang yaitu menurunkan kemampuan kognitif, kekebalan tubuh, munculnya penyakit diabetes, obesitas, jantung, stroke, dan kanker.

Selain itu, pemaparan tentang Pedoman Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga disampaikan pada sosialisasi kali ini. PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.

"Pencegahan Stunting meliputi siap nya calon pengantin, menjaga pola makan ibu hamil, Bersalin di fasilitas kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang bayi setiap bulan, makan buah dan sayur setiap hari, dan lingkungan sekitar yg bersih” paparnya.

Salah seorang mahasiswa, Wiwin K. Berampu mengatakan, alasan diadakannya sosialisasi ini agar dapat mencegah hal yang sudah pernah terjadi tepatnya di Gampong Leupe, 10 Balita di Gampong Leupe mengalami Stunting pada tahun 2020.

"Persoalan ini bukan persoalan bangsa di masa yg lalu dan sekarang saja melainkan menyangkut masa depan kita karena anak-anak itu adalah generasi penerus. Mereka lah masa depan kita. Bagaimana kita bisa mencapai visi Indonesia mewujudkan Generasi Emas kalau modal dasarnya yaitu anak-anak mengalami Stunting,” paparnya.

Sementara Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Misbahul Jannah MT mengatakan, kelompok ini sudah berbuat sangat banyak kegiatan ,padahal kalau dihitung mereka belum setengah jalan dari kegiatan KKN ini. Kegiatan kali ini di bagian kesehatan, ini juga tidak kalah penting dari rangkaian kegiatan yang lalu. Karena stunting kalau tidak ada penanggulangan yang cepat akan menyebabkan keberlanjutan.[tmi]


Berita Lainnya

Kirim Komentar