Prof Irwan Adi Sarankan Generasi Muda Pelajari Blockchain

SHARE:  

Humas Unimal
Ketua Program Pascasarjana Ilmu Manajemen (PPIM) Universitas Indonesia, Prof Dr Irwan Adi Ekaputra, memberikan kuliah umum tentang teknologi blockchain dan cryptocurrency di Aula Meurah Silue Kampus Lancang Garam Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Sabtu (20/7/2019). Foto: Bustami Ibrahim.

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Ketua Program Pascasarjana Ilmu Manajemen (PPIM) Universitas Indonesia, Prof Dr Irwan Adi Ekaputra menyarankan generasi muda mendalami blockchain karena akan menjadi teknologi andalan di masa depan. Apa pun latar belakang keilmuan saat ini, menurutnya, mahasiswa harus menguasai teknologi dan memiliki kreativitas sebagal bekal.

Hal itu antara lain yang disampaikan Prof Irwan ketika memberikan kuliah umum tentang teknologi blockchain dan mata uang kripto di Aula Meurah Silue Kampus Lancang Garam Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Sabtu (20/7/2019).

Irwan berpendapat, teknologi blockchain akan menjadi andalan masa depan di berbagai bidang. Ia menyontohkan di bidang akuntansi, di masa depan sudah digantikan dengan teknologi blockchain. Karakteristik blockchain yang terdesentralisasi serta sifatnya yang terbuka membuat blockchain memiliki banyak keunggulan.

“Ke depan, tugas-tugas seorang akuntan bisa jadi akan digantikan dengan teknologi blockchain,” katanya di hadapan para dosen, pengusaha, mahasiswa, komunitas cryptocurrency, guru, serta pelajar.

Menjawab kekhawatiran seorang mahasiswa Prodi Akuntansi, Prof Irwan mengingatkan bahwa penguasaan teknologi informatikan serta kreativitas menjadi solusi terhadap distrupsi pekerjaan manusia oleh perkembangan teknologi.

Baca juga: Bahas Cryptocurrency, PPIM Unimal Undang Profesor Dari Universitas Indonesia

Irwan juga mengingatkan bahwa teknologi blockchain bukan hanya menyangkut dengan cryptocurrency, meski teknologi itu menjadi dasar dalam membentuk cryptocurrency sejak diperkenalkan oleh anonim Satoshi Nakamoto pada 2009. Teknologi tersebut kini sudah mulai diterapkan dalam berbagai transaksi dan ke depan akan terus dibutuhkan.

Mengenai investasi di bidang cryptocurrency, Irwan berpendapat belum ada standar yang terukur secara teknikal maupun fundamental. Meski ada riset mengenai pola tertentu mengenai kenaikan dan penurunan harga cryptocurrency tertentu pada hari tertentu, pola tersebut tidak bisa berlaku untuk semua jenis cryptocurrency dan sering berubah. “Karena volatilitasnya sangat tinggi, saya juga belum berani berinvestasi di pasar cryptocurrency,” ungkap Irwan dalam kuliah umum yang dipandu Dr Mohd Heikal.

Beberapa peserta mengingatkan risiko berinvestasi di pasar crypcocurrency sangat tinggi sehingga meminta pemerintah membuat aturan tentang bisnis tersebut untuk melindungi aset masyarakat. “Jangan sampai ketika banyak kasus, baru pemerintah turun tangan,” ujar Pembantu Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Ekonomis dan Bisnis Universitas Malikussaleh, Yulius Dharma.

Ketua PPIM Universitas Malikussaleh, Dr Marbawi, menyebutkan kuliah umum tersebut bukan untuk mengajak masyarakat berinvestasi di pasar cryptocurrency, melainkan untuk memberikan edukasi secara umum tentang teknologi blockchain dan cryptocurrency. “Banyak mahasiswa dan dosen di Unimal sudah lama berinvestasi, bahkan kabarnya dengan modal kreativitas. Tentu mereka sudah memperhitungkan risikonya,” tandas Marbawi.  [ayi/tmi]


Berita Lainnya

Kirim Komentar