Inspirasi Beramal tanpa Batas di Era Digital: Modul Nusantara

SHARE:  

Humas Unimal
Komunitas Steem Amal memberikan inspirasi beramal tanpa batas di eras digital kepada 20 mahasiswa Modul Nusantara Kelompok 3 Nahrasiyah Universitas Malikussaleh di Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Ahad (16/10/2022). Foto: Ayi Jufridar.

KEMAJUAN teknologi digital ikut mempengaruhi cara manusia beramal untuk saling berbagi dengan sesama dan bisa menjangkau negeri jauh. “Kita bisa menggunakan celengan yang tidak terlihat dengan cara kreatif,” ungkap Salman, koordinator relawan Komunitas Steem Amal di hadapan 20 mahasiswa peserta Modul Nusantara Kelompok 3 Nahrasiyah Universitas Malikussaleh.

Dalam pertemuan Modul Inspirasi ketiga di Kampus Bukti Indah, Lhokseumawe, Ahad (16/10/2022), Salman menjelaskan secara singkat tentang platform steemit.com yang berbasis teknologi blockchain dan cryptocurrency. Kemudian dia memaparkan secara panjang lebar bagaimana para pegiat di platform Steemit yang disebut Steemian, secara kreatif mengumpulkan donasi melalui setingan di pembayaran (payout) yang akan masuk ke dompet (wallet) pemilik akun setelah tujuh hari.

“Melalui platform Steemit, kita bisa memberikan bantuan kepada siapa saja di seluruh dunia, meski terhadap mereka yang tidak memiliki akun Steemit,” jelas Salman yang memiliki akun @radjasalman.

 

Dengan kekuatan kepedulian dan kebersamaan yang dimiliki Komunitas Steem Amal, mereka sudah membangun rumah keluarga dhuafa di Kabupaten Aceh Utara, sudah pernah membantu pengembangan usama mikro, kecil, dan menengah untuk pengembangan ekonomi masyarakat, menyalurkan bantuan kursi roda bagi keluarga kurang mampu, menyalurkan bantuan masa panik korban kebakaran.

Ketika terjadi kebakaran atau ada pihak yang dirasa berhak mendapatkan bantuan, relawan Steem Amal akan melakukan penilaian (asessment). Dari penilaian tersebut dilakukan survei dan kemudian diputuskan apakah korban berhak mendapatkan bantuan atau tidak. “Prosesnya bisa berlangsung sangat cepat, terutama untuk korban kebakaran,” lanjut Salman yang juga seorang pendidik.

Selain di Aceh dan beberapa negara yang terdapat Steemian, Steem Amal juga pernah menyalurkan bantuan kepada korban gunung meletus di Jawa. “Namun, untuk bantuan masa panik kami belum bisa menyerahkan di Jawa karena belum memiliki relawan di sana,” tambah Salman.

Mohammad Faisal dari Universitas Garut mempertanyakan kesamaan platform Steemit dengan sejumlah platform sejenis lainnya. Salman menyebutkan, ada beberapa persamaan, tetapi terdapat perbedaan dalam protokol pelaksanaannya.

Setelah pembahasan tentang Steem Amal selama dua jam, kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan akun Steemit. Semua anggota Kelompok 3 Nahrasiyah diwajibkan memiliki akun dan membuat postingan kegiatan Modul Nusantara di Steemit. Postingan bertema keberagaman menjadi menu wajib bagi semua mahasiswa.  

Beberapa di antara langsung membuat postingan, meski belum menyentuh kegiatan Modul Nusantara. Jika inspirasi beramal era digital dari Steem Amal masuk dalam Modul Inspirasi-3, pembuatan akun masuk dalam Modul Kebinekaan 7 dengan menghadirkan Firya Faiza (@firyfaiz) sebagai narasumber. Mahasiswa Universitas Syiah Kuala tersebut merupakan Steemian aktif di sejumlah komunitas yang sekarang fokus dalam trading cryptocurrency.

Pertanyaan juga datang dari Andika Fergiyansah yang langsung membuat akun @dikavmecktend. Mahasiswa Universitas Kadiri itu mempertanyakan sistematikam pemberita suara atau vote untuk bantuan korban bencana. Selain membuat akun, mahasiswa juga diajarkan membuat setingan pembayaran untuk Steem Amal.

Kelompok 3 berada di bawah bimbingan dosen Ayi Jufridar dan mentor Khaira Lulvita dari Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh. Anggota Kelompok 3 Nahrasiyah berjumlah  20 mahasiswa yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yakni Affan Anansyah Sudirman dan Inatsa Thurfah Soedianda. Lalu Andika Fergiansyah dari Universitas Kadiri, Anissa Audina dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Islam, Arindra Dewi dari Universitas Jember, Dara Nurhanifah dari Institut Pendidikan Indonesia, dan Mohammad Faisal dari Universitas Garut.

Selanjutnya Destria Rafika Wulandari dari Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa, Deva Novitasari dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Dhiya Aflah Luswanto Putri dari Universitas Diponegoro, Dina Sobil Ahmadani dari Universitas Muhammadiyah Dr Hamka, Fina Fitriyani dari Universitas Negeri Makassar, serta Maryam Uswah Karimah dan Muhammad Syahdan Nurdiansyah dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. [Ayi Jufridar]

Baca juga: Inspirasi Kreatif dari Pelukis Disabilitas: Modul Nusantara

 

Berikut ini nama akun mahasiswa Modul Nusantara Kelompok 3 Nahrasiyah Universitas Malikussaleh:

 

1. Nuri Hidayati/@nurihidayati

2. Indah Muji Utama/@indh

3. Inatsa Thurfah Soerianda/@inatsathurfah

4. Maryam Uswah Karimah/ @maryamuk

5. Destria Rafika Wulandari/ @desfika

6.Dara Nurhanifah/@daranh

7. M. Rizal Rizky Ramli/@rizkyramli

8. Dhiya Aflah/@dinaraagni

9. Reva Ngulya Savi'ah/@revangulyaa

10. Fina Fitriyani/@abcdefnaa

11. Muhammad Yusril Busyro / @ysrlbsyroo

12. Andika Fergiyansah / @dikavmecktend

13. Arindra Dewi / @arindradewi

14. Siti Mauliati/@sitimauliati

15. Dina Sobil Almadani/ @sobailegend18

16. Affan Anansyah Sudirman/@affananansyahs

17. Mohammad Faisal/@mohammadfaisal09

18. Deva Novitasari / @devaaan15 

19. Anissa Audina/ @nsaudina_

20. M. Syahdan Nurdiansyah/@syah06_01

 

 


Kirim Komentar