TIM dosen Universitas Malikussaleh berkolaborasi dengan tim dosen Universitas Sriwijaya dalam melaksanakan Program Pilot Project Kosabangsa 2022 di Wilayah Pesisir Aceh Utara, Desa Ulee Jalan dalam melaksanakan program percontohan (pilot project) Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa).
Program yang diangkat adalah “Pengembangan Sentra IKM Bidang Perikanan di Wilayah Lhokseumawe melalui Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Pantai dengan Penguatan Jejaring, Digitalisasi, dan Hilirisasi Produk. Waktu pelaksanaan program pengabdian Kosabangsa ini berlangsung dari September dan berakhir Desember 2022 mendatang.
Pelaksanaan piching proposal serta penandatanganan berita acara antara Ketua Tim Pengusul, Jullimursyida, Ph.D dari Universitas Malikussaleh dengan Ketua Tim Pendamping, Dr. Satria Jaya Priatna dari Universitas Sriwijaya serta Achmad Aditya, Wisnu Nur Cahyo, dan Sri Anindya Destita Damayanti dari Kemendikbud telah dilaksanakan di Hotel Four Point Medan, Senin (5/9/2022) lalu.
Kosabangsa adalah konsep sinergi padanan dalam pendanaan. Pelaksanaan skema Kosabangsa 2022 akan dilakukan universitas pelaksana dengan bimbingan universitas pendamping yang didukung stakeholder seperti pemerintah daerah, swasta, LSM, dan lainnya.
Program ini diprioritaskan di wilayah terdepan, tertinggal, dan terpencil (Perpres No 63 tahun 2020) dan kategori wilayah miskin (BPS, 2021). Maksimal program dilakukan sekitar 4 bulan.
Menurut Jullimursyida, kegiatan pemberdayaan masyarakat di perguruan tinggi ini diarahkan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada dalam masyarakat yang didasarkan dengan analisis situasi yang berjalan saat ini.
“Kegiatan ini tidak hanya melibatkan pihak kampus saja melainkan juga pihak mitra luar lingkup kampus yang akan sangat membantu program pemberdayaan masyarakat,” ujar Jullimursyida, baru-baru ini.
Ia menambahkan, Program Kosabangsa Universitas Malikussaleh bertujuan untuk memberikan solusi dari permasalahan yang terjadi dalam masyarakat di daerah pesisir Aceh Utara, dengan titik sentral pengabdian di Desa Ulee Jalan yang jaraknya tak jauh dari wilayah kampus.
“Pengabdian ini didasarkan dengan analisis keadaan, sehingga program yang dijalankan nantinya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan solusinya berbasis pada potensi yang dimiliki desa,” papar Julli.
Sebagai bagian dari kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka, pelaksanaan Kosabangsa melibatkan mahasiswa dan ditujukan untuk meningkatkan Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi. Mahasiswa yang dilibatkan ada tujuh orang, yaitu Jordan Akhsal dan Rahmat Hidayat dari Prodi Teknik Sipil, kemudian Aqil Muntasir, Cut Hilma Arifa, Ilsa Hidayat, Kasihan Muhammad Fajar, dan Saumina dari Prodi Teknik Informatika.
“Tujuan besar dari Program Kosabangsa adalah kemandirian ekonomi pengembangan UMKM di bidang perikanan masyarakat di sekitar pantai dengan melakukan penguatan jejaring, digitalisasi, dan hilirisasi produk serta memberikan pelatihan digital marketing kepada beberapa pelaku usaha agar pekembangan usaha perikanan bisa menjadi lebih baik lagi,” jelas Julli.
Program-program ini disusun sesuai dengan analisis situasi kebutuhan masyarakat setempat. Selain itu, program Kosabangsa dilaksanakan dengan mempertimbangkan potensi desa. “Potensi tersebut akan dikembangkan dan dioptimalkan sehingga dapat meningkatkan perekonomian desa,” ujar Julli lagi.
Tim dosen pengusul terdiri dari Ketua, Jullimursyida (Prodi Manajemen), dengan anggota Dr. Ing Sofyan (Prodi Teknik Sipil), Deassy Siska, M.Sc (Prodi Fisika), dan Yesy Afrillia, M.Kom (Prodi Teknik Informatika).
Sedangkan tim Pendamping dari Universitas Sriwijaya diketua Dr Satria Jaya Priatna (Prodi Ilmu Tanah) dengan anggota Dr Irwin Bizzy, (Prodi Teknik Mesin), dan Mochamad Saifuddin, PhD (Prodi Budidaya Perairan).
Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fithra bersyukur karena Unimal ditunjuk sebagai salah satu tim pelaksana pilot project Kosabangsa 2022. “Kampus siap mendukung dan berpartisipasi pada program Kosabangsa ini," tegasnya.
Kosabangsa di Desa Ulee Jalan akan menjalankan tiga kegiatan utama, yaitu pembuatan rumah pengering otomatis sebagai rumah penjemuran ikan yang akan dikeringkan, manajemen digital marketing produk, serta pembuatan website e-commerce penjualan produk.
“Nantinya tim Kosabangsa akan melatih dan mendampingi BUMG dan kelompok usaha masyarakat (UMKM) pedagang ikan kering agar usaha mereka dapat lebih berkembang sehingga mereka mandiri dalam meningkatkan perekonomiannya dengan memanfaatkan potensi yang ada di Desa Ulee Jalan,” tambah Deassy Siska, anggota dosen tim Kosabangsa.
Dr Ing Sofyan menyebutkan penerima manfaat juga akan mendapatkan hibah berupa mesin pengering, peralatan serta rumah pengering ikan otomatis yang nantinya diharapkan dapat membantu seluruh proses produksi.
Saat audiensi awal, Sabtu (22/10/2022), tim Kosabangsa datang ke Gampong Ulee Jalan dan bertemu dengan kepala Desa Ulee Jalan, Yusuf M. Kamal, serta sejumlah tokoh masyarakat.
Yusuf mengatakan pihaknya mendukung penuh dan siap berkontribusi sehingga program Kosabangsa sukses dan berkelanjutan untuk mengembangkan potensi desa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Menurutnya, saat ini Gampong Ulee Jalan dengan pantai Ujong Blang telah menjadi destinasi wisata keluarga. “Ke depan, Gampong Ulee Jalan yang merupakan desa lumbung ikan di Kota Lhokseumawe, dapat dikembangkan menjadi wisata nelayan,” haraf Yusuf. [Ayi Jufridar]