Bantu Korban Banjir Aceh Tamiang, Rektor Unimal Kirimkan Mahasiswa Relawan

SHARE:  

Humas Unimal
Bupati Aceh Tamiang, H Mursil bersama Anggota DPR RI, Nasir Djamil menerima relawan mahasiswa Universitas Malikussaleh di posko BPBD Aceh Tamiang, Sabtu (5/11/2022)

UNIMALNEWS | Karang Baru - Sebanyak 23 orang mahasiswa Universitas Malikussaleh dikirimkan untuk menjadi tenaga relawan untuk membantu penanganan korban bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang. Para relawan tersebut langsung diantarkan ke posko BPBD Aceh Tamiang oleh Rektor Universitas Malikussaleh Prof Dr Herman Fithra Asean Eng pada Sabtu (5/11/2022).

Para relawan tersebut berangkat dari Kampus Bukit Indah pada Jum’at (4/11/2022) dengan menggunakan truk dan satu angkutan Hi Ace. Namun, relawan itu hanya bisa melakukan perjalanan hingga Batalyon Infanteri Raider Khusus 111/Karma Bhakti di Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang karena lokasi yang dituju belum dapat ditembus karena debit air banjir naik dan menutupi jalan ke lokasi. Para relawan akhirnya bermalam di Batalyon tersebut.

Barulah pada Sabtu pagi, para relawan Universitas Malikussaleh itu dibantu oleh Batalyon Infanteri Raider Khusus 111/Karma Bhakti yang dipimpin langsung oleh Dandim 0117/Aceh Tamiang, Letkol Czi Alfian Rachmad Purnamasidi MSi bergerak menuju lokasi dengan menggunakan truk TNI dan truk Unimal. Rektor Unimal juga turut menumpang truk TNI untuk mengantar langsung para relawan ke lokasi.

23 relawan yang dikirimkan oleh Universitas Malikussaleh terdiri dari 13 perempuan dan 10 laki-laki. Mereka berasal dari tujuh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yakni, UMPAL, KSR PMI, Resimen Mahasiswa (Menwa), Search and Rescue (SAR), Pramuka, Turtle Diving Center (TDC), dan UKM Seni Meurah Silu.

Menurut Prof Herman, para relawan ini akan bertugas dengan koordinasi dari BPBD Aceh Tamiang. “Ada yang nanti ke lapangan da nada yang bertugas di dapur umum nantinya, jelas Rektor.

Selain relawan, Unimal juga turut mengirimkan dua perahu karet (rubber boat), tenda, logistik dan perlengkapan masak untuk dapur umum. Dua rubber boat yang dikirim adalah satu manual dan satu yang bermesin. Kebutuhan  akan rubber boat ini cukup tinggi  untuk mengevakuasi warga keluar dari daerah yang terendam banjir.

“Para relawan ini akan bertugas selama satu minggu terlebih dahulu di lokasi bencana, jika banjir belum surut dan makin luas, kita siap menambah relawan untuk  dirimkan ke lokasi bencana, pungkas Rektor.[ryn]


Kirim Komentar