Menyatukan Energi Universitas Malikussaleh

SHARE:  

Humas Unimal
Rektor Universitas Malikussaleh, Dr Herman Fithra, ketika membuka rapat kerja di Medan, Jumat (2/8/2019). Foto: Ahmad Albastin.

MANTAN Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Apridar, memulai sambutan dengan menyinggung semangat berkurban pada hari raya Idul Adha 1440 H yang jatuh sekitar seminggu lagi. Tanpa terkesan menggurui, Apridar mengingatkan beberapa manfaat berkurban baik bagi diri sendiri, umat, dan terhadap hubungan silaturahim sesama umat Muslim.

“Saya pikir di sini banyak ustaz yang bisa menyampaikan manfaat berkurban dari berbagai aspek. Intinya, momentum kurban harus kita manfaatkan sebaik mungkin, apalagi sudah ada dosen yang mau mengelolanya. Jumlah potongan tidak banyak dibandingkan dengan pahala dan kebaikan yang kita terima,” kata Apridar di hadapan peserta rapat kerja Universitas Malikussaleh di Medan, 2 – 4 Agustus 2019 lalu.

Apridar berbicara selalu “orang tua” di Universitas Malikussaleh bersama dengan mantan rektor Prof A Hadi Arifin. Keduanya berbicara sekitar 8 menit tentang berbagai hal di Kampus Universitas Malikussaleh sesaat sebelum Pembantu Rektor II, Dr Mukhlis menutup acara.

Baca juga: Kehangatan di Bulan Penuh Berkah

Selain ajakan berkurban, Apridar juga mengingatkan salah satu poin penting yang diangkat dalam raker tersebut, yakni sinergitas. Ia mengingatkan sinergitas dari kata “sinergi” mengandung semangat ukhuwah dan kebersamaan.

“Tema ini dipilih tentu melalui pemikiran matang, dengan mempertimbangkan berbagai kondisi terkini dan hal-hal yang harus diperbaiki di masa mendatang,” tambah Apridar.

Menurutnya, seluruh komponen di Unimal memang harus bersinergi agar bisa mewujudkan visi dan misi dalam membangun kampus. Sinergi tidak akan terjadi bila setiap individu memiliki agenda sendiri yang berseberangan dengan tujuan bersama. Apridar mengingatkan setiap kepentingan yang mengganggu tujuan bersama, apalagi dengan menyebarkan fitnah, harus dihindari.

Baca juga: Taman Kampus Bukit Indah, Tempat Nyaman untuk Belajar

Rektor Dr Herman Fithra, dalam rapat kerja mengibaratkan setiap elemen di Unimal seperti jari-jemari yang memiliki fungsi masing-masing. Setiap jari tidak memiliki kekuatan optimal bila bekerja sendiri.

“Tapi bila disatukan, maka akan melahirkan kekuatan dahsyat,” kata Herman sembari merapatkan setiap jari kemudian mengepalkan tangan dengan kuat dan merentangkan ke depan. “Ini simbol dari sinergitas kita,” sambungnya seperti jenderal membakar semangat prajurit di medan pertempuran.

Rektor mengatakan, dirinya memiliki kontrak kerja dengan Menristekdikti yang harus diwujudkan dalam empat tahun kepemimpinannya. “Untuk memenuhi kontrak tersebut, saya tidak bisa bekerja sendiri. Saya butuh dukungan dari seluruh sivitas akademika,” pungkasnya.  

Sedangkan Prof A Hadi Arifin, menyebutkan kondisi di Unimal kini sudah jauh berubah sehingga membutuhkan penyesuaian. Secara umum, Hadi juga mengharapkan seluruh perbedaan yang tidak produktif dan tidak mendukung pencapaian visi bersama, harus ditinggalkan.

“Kita harus fokus pada tujuan bersama. Jangan satu tarik ke timur, yang lain tarik ke barat. Kalau seluruh kekuatan bersatu, maka cita-cita membangun Unimal hebat insya Allah akan terwujud,” tandas Hadi Arifin.[Ayi Jufridar]

Baca juga: Investasi juga Bagian dari Nasionalisme


Kirim Komentar