UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Malikussaleh melaksanakan International Conference on Social Science, Political Science, and Humanities (ICoSPOLHUM) yang ketiga kali secara Hybrid yang berlangsung di Aula Cut Meutia, Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Rabu (16/11/2022).
Kegiatan yang mengusung tema " The Contribution of social Sciences and Humanities to Sustainable Development" mengundang lima narasumber dari berbagai negara yaitu Prof Peter Charles Sinclair Taylor dari Murdoch University Australia, Prof Dr Muqtedar Khan dari University of Delaware USA, Prof Agus Pramusinto PhD dari Universitas Gadjah Mada Indonesia, Prof Dr Mohd Yusri bin Ibrahim dari Universiti Malaysia Terengganu, dan Senior Assistant Prof Dr Ahmah Masum dari Universiti Islam Sultan Sharif Ali Brunei Darussalam. Juga dihadiri oleh para wakil rektor di Unimal, para dekan, dosen, mahasiswa, perwakilan Korem Lilawangsa, Polres Lhokseumawe dan Aceh Utara, Perwakilan pemerintah Lhokseumawe dan Aceh Utara, perwakilan Bank Indonesia, perwakilan PT pupuk Iskandar Muda (PIM) dan sejumlah pejabat lainnya.
Penanggung Jawab Kegiatan, Dr Nirzalin mengatakan, Fisipol Universitas Malikussaleh, merupakan wadah bagi pengembangan keilmuan sosial dan humaniora yang memiliki kewajiban moral akademis untuk terus berkontribusi dan berinovasi dalam melahirkan pemikiran, teoritisasi dan hilirisasi temuan-temuan akademisnya dalam bentuk konsep, model dan Policy Brief yang dapat dijadikan rujukan oleh pemerintah dalam melahirkan pelbagai kebijakan dalam menyusun program-program pembangunan berkelanjutan yang menyejahterakan. Konferensi internasional kali ini adalah yang ketiga kalinya diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sejak 2020. Dari rangkaian konferensi internasional tersebut para peserta dan pemakalah hadir dari pelbagai negara seperti Malaysia, Philipina, Ghana, Brunei Darussalam dan Indonesia sendiri.
“Semoga konferensi internasional hari ini tidak hanya menjadi arena paparan temuan-temuan strategis dan solutif terhadap pelbagai isu yang berkembang dalam ranah keilmuan sosial dan humaniora tetapi juga menjadi arena terbentuknya kolaborasi, ekosistem akademik dan kerjasama institusional yang mendorong rajutan dukungan terhadap pembangunan berkelanjutan secara global,” katanya.
Dekan Fisipol, Dr M. Nazaruddin menyampaikan, sebagai akademisi dan peneliti dalam bidang keilmuan sosial dan humaniora, hari ini menjadi kesempatan yang baik mendiskusikan berbagai temuan riset dalam bidang keahlian masing-masing, khususnya terkait dengan isu-isu aktual dalam ranah keilmuan sosial dan humaniora. Lebih dari dua decade lalu, masyarakat internasional sepakat paradigma pembangunan dunia yang menitik fokuskan pada eksploitasi alam demi pertumbuhan harus dirubah dengan paradigma yang berkelanjutan. Filosofinya sederhana membangun untuk menyejahterakan masyarakat saat ini tanpa mengorbankan kepentingan generasi yang akan datang. Namun, sampai saat ini upaya perwujudan pembangunan berkelanjutan ini memiliki banyak tantangan di tingkat global.
“Konflik dan pandemic pelbagai macam penyakit global mendorong munculnya multidimensi krisis mulai dari energi hingga mata rantai pasok pangan, krisis ekonomi yang menyumbang inflasi dan perwujudan ekonomi hijau dan ekonomi biru juga belum terlepaskan dari tantangan para penentang yang bermental pragmatis,” ungkapnya.
Nazaruddin menyebutkan, kenyataan itu semua membutuhkan perhatian serius secara akademis untuk menjadi referensi bagi pengambilan keputusan yang solutif bagi semua negara. Tidak hanya sebagai basis kebijakan pemerintah, temuan dan kontribusi akademis untuk perubahan sosial yang lebih konstruktif dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan temuan teoritik baru mendesak dilakukan.
“Fisipol Universitas Malikussaleh pada konferensi internasional yang ketiga kalinya ini memberi apresiasi tinggi terhadap munculnya pelbagai temuan dan pemikiran baru terhadap pelbagai isu global diatas berbasis riset. Melalui konferensi internasional ini kami mengajak seluruh peserta untuk memaparkan, mendiskusikan dan melahirkan pemikiran-pemikiran cerdas dan memiliki terobosan yang membuka jalan terciptanya pembangunan berkelanjutan dalam tataran global sehingga dunia menjadi lebih sosial dan humanis,” tuturnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unimal, Jullimursyida PhD dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara konferenci internasional seperti ini harus lebih sering dan giat dilaksanakan di lingkungan Universitas Malikussaleh ini akan menjadi salah satu sarana transfer ilmu pengetahuan yang baik.[tmi]