UNIMALNEWS | Krueng Geukueh - Terbatasnya peluang pekerjaan menjadi salah satu penyebab terjadinya pengangguran. Hal ini menjadi alasan utama bagi Universitas Malikussaleh untuk membina salah satu gampong pada kawasan desa lingkar kampus yaitu Gampong Paya Gaboh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara agar dapat melahirkan generasi sebagai agen perubahan yang memiliki paradigma pencipta lapangan pekerjaan/usaha. Agen-agen perubahan yang diharapkan muncul dari kegiatan ini adalah masyarakat yang tergolong dalam usia kerja yang memiliki semangat berusaha.
Gampong Paya Gaboh merupakan kawasan budi daya tanaman pangan dan juga peternakan. Selain itu Paya Gaboh juga merupakan daerah yang memiliki rawa cukup luas dengan air yang tidak pernah kering. Keberadaan rawa yang cukup luas tersebut selama ini hanya digunakan oleh warga sekitar sebagai sarana untuk penyaluran hobi memancing dan belum dimanfaatkan secara maksimal untuk budi daya ikan.
Untuk meningkatkan jiwa wirausaha pemuda setempat, pemanfaatan rawa dengan penggunaan teknologi bagan apung sangat baik untuk dikembangkan di gampong ini. Melihat hal itu, beberapa dosen Fakultas Pertanian pada bulan Oktober hingga November 2022 dengan didanai oleh PNBP Universitas Malikussaleh melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan dan pendampingan kepada pemuda di Gampong Paya Gaboh Aceh Utara dengan tema “Sosialisasi Penggunaan Teknologi Bagan Apung Pada Ikan Air Tawar Sebagai Alat Bantu Pembudidayaan Ikan Di Desa Paya Gaboh Aceh Utara”.
Peserta Pelatihan dalam kegiatan tersebut adalah para pemuda Gampong Paya Gaboh yang belum atau tidak memiliki pekerjaan tetap. Pengabdian tersebut diketuai oleh Dr Suryadi, serta beranggotakan Imamshadiqin SPi, Emmia Tambarta MSi, dan Fadli MSi.
Imamshadiqin dalam paparannya menyampaikan bahwa salah satu bisnis yang sangat digemari oleh wirausahawan dewasa ini adalah bisnis budi daya ikan pada bagan apung. "Budi daya ikan bagan apung merupakan inovasi yang memadukan perikanan tangkap dan perikanan budi daya,” jelasnya.
Selanjutnya dilakukan pembinaan dan praktik langsung pembuatan bagan apung dan pelepasan benih ikan serta pengelolaan budi daya, sehingga diharapkan dalam waktu tiga bulan ke depan dapat dilakukan pemanenan ikan perdana.
Jufri Juharni, Ketua Kelompok “Keramba Kolam Cinta” Gampong Paya Gaboh yang juga merupakan Ketua Pemuda gampong tersebut menyatakan bahwa program pengabdian ini memberikan dampak yang besar bagi pemuda gampong yang belum memiliki pekerjaaan tetap.
Suryadi menyebutkan bahwa program ini akan terus didampingi sampai ikan budi daya tersebut dapat dipanen. “Harapannya setelah pemanenan, kegiatan budi daya bisa dilanjutkan kembali karena peralatan yang telah ada yakni keramba jaring apung memiliki umur ekonomis tiga hingga lima tahun,” pungkasnya. [ryn]