Hadirkan Keynote Speaker dari 4 Negara, Unimal Gelar the 3rd MICoMS 2022

SHARE:  

Humas Unimal

UNIMALNEWS | Lhokseumawe –Universitas Malikussaleh melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)  dan Project Implementation Unit - Advanced Knowledge and Skills for Sustainable Growth Project (PIU-AKSI) Asian Development Bank, menggelar the 3d Malikussaleh International Conference on Multidisciplinary Studies 2022. Konferensi yang akan digelar hybrid secara luring dan daring ini berlangsung Rabu dan Kamis (30/11-01/12/2022).

Adapun tema yang diusung dalam perhelatan the 3d Malikussaleh International Conference on multidisciplinary Studies (the3rd MICoMS) ini adalah “Strenghtening Environment towards Energy Resilience”.  

Kepada Unimalnews, Deassy Siska, ketua panitia konferensi mengungkapkan bahwa MICoMS tahun ini merupakan pagelaran yang ketiga kalinya dan akan menghadirkan beberapa keynote speaker yang berkompeten di bidangnya.

“Sebelumnya kita sudah pernah menyelenggarakan MICoMS yang pertama dan kedua masing-masing pada tahun 2017 dan 2019. Untuk tahun ini kita fokus pada tema mengenai ketahanan energi dan mengundang narasumber dari 4 negara yang akan menyampaikan keynote speech yang relevan dengan tema konferensi,”terangnya.

Adapun keynote speaker tersebut adalah Arie Rahmadi, Ph.D dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, Prof Dr Herman Fithra, Rektor Universitas Malikussaleh, dan Dr Azhari, Ketua Biodiesel Center of Excellent Universitas Malikussaleh.

Tiga keynote speaker lainnya adalah Dr Souvik Ganguli dari Thapar Institute of Engineering and Technology India, Dr Eng Neyara Radwan dari Suez Canal University Mesir dan King Abdulaziz University Arab Saudi, serta Prof Rizalman Mamat dari Universiti Malaysia Pahang, Malaysia.

Wakil Manajer PIU AKSI Unimal, M. Nazaruddin menjelaskan bahwa sumber energi terbarukan seperti misalnya biodiesel merupakan salah satu solusi ketahanan energi di masa depan.  Lanjutnya, pengembangan sumber energi baru bisa berkontribusi atau memberikan pengaruh kepada masyarakat luas terutama yang mempunyai potensi pertanian yang besar.

“Kerjasama lintas sektor sangat diperlukan untuk pengembangan energi terbarukan,  dan dengan adanya konferensi ini diharapkan akan melahirkan banyak masukan dari para akademisi, peneliti, dan peserta lain yang bisa berkontribusi terhadap ketahanan energi di masa depan,”pungkasnya.[kur]


Kirim Komentar