Manfaatkan Limbah Sayuran, Kelompok 112 Buat Pupuk Organik Cair

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa KKN Kelompo 112 di Gampong Puuk, Samudera, Aceh Utara, memaparkan tata cara pembuatan pupuk organik cair dari limbah sayuran. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Lhoksukon – Satu lagi karya kreatif mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Malikussaleh Kelompok 112 adalah pembuatan pupuk organik cair (POC) dari limbah sayuran. Pupuk cair organic tersebut dideminstrasikan mahasiswa  bersama warga di Gampong Puuk Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara.

Anggota Kelompok 112, Yessi Anzela, mengatakan pembuatan pupuk cair yang ramah lingkungan ini mudah dibuat oleh masyarakat dan bahan baku juga mudah diperoleh. “Kami bersama warga mencampurkan bahan-bahan yang sudah disediakan dalam pembuatan POC dari limbah sayuran,” ungkap Yessi, akhir November lalu.

Ia menjelaskan, selain memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah, POC limbah sayuran ini juga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Hal ini tentunya menjadikan POC limbah sayuran ini sangat bermanfaat bagi warga yang berkebun di Gampong Puuk.

Baca juga: Mahasiswa KKN Kelompok 112 Gelar Aneka Lomba Bagi Anak-anak

Menurut Yessi, program  pembuatan pupuk tersebut dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan juga dapat mengurangi modal yang dikeluarkan dalam berkebunPembuatan POC limbah sayuran ini dapat mengurangi pencemaran lingkungan karena menggunakan bahan alami yaitu limbah sayuran. Makanya pembuatan POC ini tidak menghabiskan banyak biaya dan aman digunakan untuk tumbuhan, pungkas Yessi.

Ketua Kelompok 112, Ariken Subriandi, menambahkan pupuk organik cair  sangat berguna bagi tumbuhan perkebunan masyarakat dari segi ekonomi pupuk cair ini sangat ekonomis karena bahan baku berasal dari sampah-sampah sayur. “Pupuk organik cair juga tidak merusak unsur hara tanah karna bersifat organik,” ujar Ariken.

Dosen pembimbing lapangan Kelompok 112, Jufridar MSM, mengharapkan masyarakat bisa membuat secara mandiri pembuatan pupuk cair tersebut karena sangat bermanfaat dari sisi ekonomis dan lingkungan. “Masyarakat bisa mengolah sendiri pupuk organik cair karena relatif lebih mudah. Bahan baku juga ada sekitarnya,” ujar Jufridar.  

Kelompok 112 terdiri dari 14 mahasiswa yang diketuai  Ariken Subriandi dari  Teknik Kimia. Para anggota kelompok adalah M Sami Aljabber dan Salsabila dari Program Studi Administrasi Publik. Kemudian Fitriyaningsih (Teknik Kimia),  Farhan Ramadhana (Teknik Sipil), Syahira Rizky (Sosiologi), dan Fitri Al Faini Siregar (Manajemen).

Anggota Kelompok 112 lainnya adalah Sriwahyuni (Ilmu Komunikasi),  Yessi Anzela Lubis (Agroekoteknologi), Shalya Fazila (Teknik Arsitektur), Dina Selvia (Ekonomi Pembangunan), Nadila Fitri (Akuntansi), Puan Nassya Amalia Islamy (Kedokteran), serta Iqbal Rifa’i Berutu (Teknik Arsitektur).[kur]


Kirim Komentar