UNIMALNEWS | Lhoksukon - Mahasiswa kuliah kerja nyata ( KKN ) Universitas Malikussaleh melakukan pemetaan sosial (social mapping) di Gampong Lhok Jok Kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara pada Sabtu (31/8). Kegiatan ini dimaksud untuk mengetahui potensi gampong sehingga bisa dijadikan sebuah program pemberdayaan masyarakat. Pemetaan sosial berguna agar pengelolaan program tepat sasaran.
Ketua kelompok KKN PPM 87, Diaz Rahmat Perkasa mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai acuan dalam proses pemrograman gampong. Dari pemetaan dapat disimpulkan bahwa gampong Lhok Jok mempunyai berbagai potensi, salah satu nya adalah potensi wisata baru yang dangat mungkin dikembangkan.
Potensi wisata Gampong Lhok Jok merupakan sebuah objek wisata baru yang sudah dikelola oleh masyarakat secara baik. Dengan kehadiran mahasiswa KKN PPM Unimal diharapkan tempat wisata semakin berkembang sehingga mampu menghasilkan devisa bagi masyarakat sekitar.
Selain itu pemetaan bisa dijadikan acuan dalam membuahkan program jangka panjang demi kesejahteraan masyarakat. Program tepat sasaran dan kompatibel serta penggunaan dana desa yang efisien agar mampu membangun masyarakat Gampong Lhok Jok yang sejahtera dan mempunyai kehidupan yang semakin baik .
Masyarakat Gampong Lhok Jok berharap objek wisata baru ini bisa di akses oleh wisatawan lokal maupun nasional sehingga bisa berkembang. Dengan letaknya yang strategis akan menjadi potensi ekonomi kreatif baru .
Dari hasil social mapping kelompok 087 KKN Unimal mendapatkan hasil bahwa gampong Lhok jok dapat di jadikan sebagai gampong percontohan dalam pengelolaan objek wisata dan ekonomi kreatif baru.
Dosen pembimbing lapangan (DPL) Kelompok 087 Zulhilmi, mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang sedang menjalankan proses pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa pun diajarkan untuk mengembangkan pengetahuan kewirausahaan secaraa kreatif dan intelektual. "Jangan anggap karena gampong kita terletak jauh dari ibukota kabupaten, tidak bisa dikembangkan. Itu pemikiran keliru yang harus kita jauhkan," ungkap Zulhilmi yang juga dosen Prodi Ilmu Politik.[tkf]