UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Hari Kebebasan Pers Sedunia yang jatuh pada 3 Mei lalu, diperingati secara sederhana oleh kalangan jurnalis dan sejumlah akademisi di Lhokseumawe, Rabu 10 Mei 20230. Selain menggelar pembacaan puisi dan seni tradisional, panitia juga menggelar diskusi tentang independensi media dan demokrasi.
Dalam diskusi terbuka, panitia mengundang tiga pemateri yang semuanya berasal dari Universitas Malikussaleh, tetapi memiliki kapasitas yang berbeda. Pemateri pertama, dosen Sosiolosi sekaligus pengamat politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Dr Nirzalin.
Kemudian, Dr Tgk M Rizwan Haji Ali, dosen Ilmu Politik Fisipol sekaligus Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Lhokseumawe, serta Ayi Jufridar, ketua Majelis Etik AJI Lhokseumawe sekaligus salah satu ahli pers Dewan Pers dan pengajar jurnalistik di Universitas Malikussaleh. Kegiatan diskusi tersebut dipandu Zulfikar Syarif, mantan jurnalis di RRI Lhokseumawe yang kini mengabdi di Universitas Malikussaleh.
Menurut Ketua AJI Lhokseumawe, Irmansyah, Peringatan Hari Kemerdekaan Pers Sedunia 2023 dipusatkan di Lapangan Hiraq mulai pukul 16.00. Pembacaan puisi antara lain dihadiri Pimen, seorang penyair Aceh dan sejumlah penyair lainnya. Selain itu, ada pameran foto dan pertunjukan seni hikayat Aceh yang disampaikan Fuady Keulayu.
“Kegiatan dipusatkan di Lapangan Hiraq, tapi kalau hujan akan dipindahkan ke AN Coffee di Simpang BI,” ungkap Irmansyah, Selasa (9/5/2023).
Menurutnya, peserta kegiatan tersebut hanya sejumlah jurnalis, akademisi, serta beberapa aktivis mahasiswa. Tema tentang independensi media dan demokrasi dipilih sesuai dengan momentum pemilu 2024 yang tahapannya sedang berlangsung.
Setelah pagelaran seni dan diskusi tersebut itu, para peserta akan melakukan long march menuju AN Coffee. Dikatakan Irman, peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia digelar secara sederhana. Kendati demikian, diharapkan memberikan pesan mendalam terhadap peningkatan profesionalisme serta independensi media dalam menghadapi Pemilu 2024.
“Para pemateri juga akan menyampaikan tentang pentingnya independensi media dan pertumbuhan demokrasi di Aceh,” ujar Irman.[]