Kakanwil Bea dan Cukai Aceh Ingatkan Ini di #UangKita Talk

SHARE:  

Humas Unimal
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Aceh, Safuadi, menjadi salah satu pemateri dalam kuliah umum #UangKita Talk di Aula Gedung ACC Kampus Uteunkot Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Selasa (23/5/2023). Foto: Bustami Ibrahim.

UNIMALNEWS | Uteunkot – Kementerian Keuangan Republik Indonesia menggelar kuliah umum mengenai peran APBN untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Gedung ACC Kampus Uteunkot Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Selasa (23/5/2023).

Kegiatan bertajuk #UangKita Talk tersebut mengedukasi generasi muda dan sivitas akademika di Lhokseumawe terkait perkembangan kinerja APBD serta peran aset negara sebagai alat fiskal dan kontributor penting bagi pertumbuhan perekonomian.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Aceh, Safuadi, mengingatkan generasi muda agar mempersiapkan diri sebaik mungkin agar agar bisa mengambil peran dalam persaingan yang semakin ketat. Menurutnya, di era digital saat ini generasi muda tidak lagi bersaing dengan manusia, melainkan dengan teknologi.

“Semua negara maju pernah mengalami bonus demografi. Ketika terjadi bonus demografi di Indonesia, beberapa negara maju seperti Jepang, malah akan mengalami kekurangan tenaga kerja. Mahasiswa Aceh harus memiliki skills agar bisa memanfaatkan itu,” ujar Safuadi yang juga menjadi Perwakilan Kemenkeu Provinsi Aceh.

Ia juga mengingatkan penyakit sosial yang ada merupakan hambatan masuknya investasi di Aceh. Gejolak sosial dan tingginya angka kejahatan membuat sebuah daerah menjadi tidak ramah investasi.

“Konflik geoplitik antara Rusia dan Ukraina juga mengganggu pertumbuhan ekonomi global. Itu adalah masalah. Tapi, kita harus memanfaatkan setiap masalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kesulitan adalah peluang, jangan menganggap sebagai masalah saja,ujar Safuadi.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengkritisi dosen dan mahasiswa di Aceh yang terlalu fokus pada kegiatan akademis, tetapi masih kurang melakukan riset, terutama yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat sekaligus mendatangkan keuntungan ekonomis jangka panjang.    

Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Pendayaguaan Lembaga Manajemen Aset Negara  (LMAN), Candra Giri Artanto, mengatakan rencana pemanfaatan aset di wilayah Arun, harus melalui kajian agar sesuai dengan tata kelola yang berlaku serta bermanfaat bagi masyarakat. Di kawasan Arun, Lhokseumawe, LMAN mendapatkan amanat untuk mengelola aset negara berupa properti kilang dan kawasan bekas pengelolaan PT Arun LNG.

Selain menggelar #UangKita Talk, Kemenkeu juga menggelar pameran tentang produk, kebijakan, dan layanan dari berbagai unit Eselon I Kemenkeu di Provinsi Aceh. Pameran ini merupakan ruang diskusi untuk menambah wawasan, pengalaman sekaligus mengajak peserta berdialog mengenai berbagai isu berkaitan dengan APBN.[ayi]

 

     

 

 


Kirim Komentar