Jadi Narasumber di Pro 2 RRI, Mahasiswa Unimal Kupas Karakter Pemimpin

SHARE:  

Humas Unimal
Dua mahasiswa berprestasi dari Universitas Malikussaleh menjadi narasumber tentang kepemimpinan hasil pemilu di Pro 2 RRI Lhokseumawe, Senin (29/5/2023). Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Pemilu 2024 yang tahapannya sedang berlangsung, diharapkan membawa perubahan besar bagi kemajuan bangsa dalam berbagai bidang. Untuk itu, dibutuhkan pemimpim berkarakter kuat, cerdas, jujur, dan siap menerima kritik dari siapa pun.

Tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia di masa mendatang sangat besar akibat berbagai konflik geopolitik dan perlambatan pertubuhan ekonomi dunia. Hadirnya pemimpin yang kuat menjadi harapan untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa.

Demikian antara lain yang disampaikan dua narasumber muda dalam gelar wicara (talkshow) Sore Ceria bertema “Memilih Karakter Pemimpin Bagi Milenial” yang digelar di Studio Pro 2 RRI Lhokseumawe, Senin (29/5/2023) lalu. Kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber berprestasi dari Universitas Malikussaleh, Maurina Farah Diva yang merupakan duta pariwisata Aceh Utara dan Viona Bella Rosalina, seorang penulis buku. Gelar wicara tersebut dipandu Aldo Numero.

Viona menyebutkan, sosok pemimpin Indonesia di masa mendatang mempunyai sikap demokratis dan tidak antikritik. “Sebagai generasi milenial, ‘kan kita punya sikap menggebu-gebu untuk menyampaikan aspirasi dan pendapat, maka diperlukan sikap pemimpin yang tidak antikritik untuk menerima semua masukan atau saran dari siapa pun, sehingga dapat mengetahui dan membenahi apa yang kurang,” ujar mahasiswa Ilmu Komunikasi tersebut.

Sedangkan Maurina menginginkan sosok pemimpin yang fleksibel. Artinya, pemimpin yang dapat mengatasi masalah dan sudah paham dengan kondisi apa pun. "Kita kasihan dengan bangsa ini jika memilih pemimpinan yang tidak amanah dan tidak bertanggung jawab," jelas Maurina yang akrab disapa Orin.

Di samping itu, keduanya juga berharap bahwa pemimpin yang terpilih nantinya adalah pemimpin yang dekat dengan masyarakat,  tidak memilah pendapat, fleksibel, dan mengetahui potensi daerah agar dapat mengembangkan kualitas daerahnya tersebut.

Maurina terjun ke dunia pariwisata mulai 2017 dengan kondisi tidak mengetahui apa itu Duta Pariwisata. Awalnya ia hanya ikut-ikut saja karena diminta mewakili sekolah. Namun, kemudian ia terpilih menjadu Duta Wisata dan sudah pernah mengikuti berbagai kegiatan di tingkat provinsi dan nasional.

Sementara Viona sudah melahirkan beberapa novel dan kini bekerja paruh waktu sebagai editor, selain menjadi kontributor KabarTamiang. Viona sudah menulis sejak duduk di bangku SMP dan mulai aktif mengikuti lomba dan kegiatan lainnya sejak SMA.[ayi]

 


Berita Lainnya

Kirim Komentar