Migas Center Unimal Adakan Kuliah Umum Tentang Industri Hulu Migas Aceh

SHARE:  

Humas Unimal
Migas Center Unimal Adakan Kuliah Umum Tentang Industri Hulu Migas Aceh. Foto Bustami Ibrahim

UNIMALNEWS | Bukit Indah – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)  melalui Migas Center Universitas Malikussaleh dan bekerja sama dengan Badan Pengelolaan Migas Aceh (BPMA) dan Zaratex N.V mengadakan kuliah umum tentang Industri Hulu Migas Aceh di Aula Cut Mutia, Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Selasa (20/6/2023).

 

Kegiatan yang mengusung tema “Industri Hulu Migas Aceh: Mewujudkan Kegiatan Migas yang Handal, Aman dan Ramah Lingkungan Bersama Stakeholder” dihadiri oleh para stakeholder, pemerintah daerah, geuchik di lingkungan kampus, dosen, dan ratusan mahasiswa.

Ketua Migas Center, Dr Muhammad Fadil  dalam sambutannya menyampaikan bahwa banyak yang mengatakan potensi migas dapat berdampak pada kondisi lingkungan yang tidak signifikan dan hal tersebut menjadi pertimbangan mengapa acara kuliah umum ini dilaksanakan.

“Kegiatan ini tentunya sebagai respon atas adanya industri migas di sekitar kita dan menjadi salah satu upaya dalam mewujudkan migas yang handal, aman dan tentunya ramah lingkungan,” katanya.

Ia juga berterima kasih kepada seluruh tamu undangan yang telah menyempatkan hadir pada acara ini dan berharap acara ini dapat memberikan dampak positif bagi semua.

“Semoga kegiatan ini dapat menjadi kerja sama yang baik antara industri migas, kampus dan pemerintah daerah untuk menjaga lingkungan yang ada,” ungkap Fadil .

Achyar Rasyidi MM mewakili Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dalam sambutannya menyampaikan bahwa BPMA dibentuk oleh pemerintah Aceh untuk melakukan pengelolaan dan pengendalian kegiatan hulu Migas di Aceh.

“Kegiatan kuliah umum ini merupakan salah satu kegiatan yang membicarakan tentang sumber daya manusia dan alam dalam mewujudkan keamanan pada semua aspek kegiatan hulu migas dan pengelolaan lingkungan sebagai dampak yang perlu diperhatikan,” sebutnya.

Acara tersebut dibuka oleh Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, Informasi, dan Kerja Sama Universitas Malikussaleh, Dr T Nazaruddin. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa Aceh memiliki sumber daya alam yang kaya. Sejak tahun 1991 ditemukan Migas di Aceh, khususnya di area Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara yang saat ini dikenal PT Arun telah membawa daerah tersebut sebagai area industri.

“Dengan ditemukannya gas baru di lepas pantai Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Bireuen, kita harapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, pendapatan nasional atau lokal dan juga dapat membuka peluang kerja bagi putra-putri Aceh ke depan,” tuturnya.

Lanjutnya, sumbangsih Unimal dalam pembangunan di Aceh berada pada sisi pengembangan sumber daya manusia. Dengan adanya kuliah umum ini dapat memberikan gagasan dan wawasan baru bagi kita semua dalam memahami industri hulu migas di Aceh ke depan dan dapat membentuk interaksi harmonis dan demokratis dari berbagai pihak.

“Kegiatan eksplorasi sumber daya alam sebenarnya memiliki dampak, baik positif maupun negative. Begitu juga kegiatan eksplorasi migas di Aceh. Dengan narasumber hari ini kita akan mempelajari bagaimana mewujudkan kegiatan migas yang handal, aman dan ramah lingkungan,” pungkas Nazaruddin.

Ada tiga narasumber dari kuliah umum ini, diantaranya Achyar Rasyidi MM selaku perwakilan BPMA, Sulistiyo praktisi usaha migas, dan Dr Lukman Hakim yang merupakan dosen di Fakultas Teknik Unimal. Ketiganya membahas bagaimana mewujudkan migas yang handal, aman, dan ramah dengan dimoderatori oleh Imanullah MSi.[fzl]


Kirim Komentar