PTN Didorong Menjadi Lembaga Publik Yang Informatif

SHARE:  

Humas Unimal
Kegiatan foto bersama peserta Konsolidasi Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik di UNS Tower, 26 Juli 2023. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Solo – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melaksanakan kegiatan Konsolidasi Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik (KIP) bagi Perguruan Tinggi Negeri tahun 2023. Kegiatan dipusatkan di Universitas Sebelas Maret, Solo, 27 Juli 2023.

Kegiatan ini dimulai dengan Welcoming Dinner yang dilaksanakan di UNS Tower, 26 Juli 2023. Pada kegiatan tersebut, Kabag Komunikasi Publik, Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik Dikti, Yayat Hendrayatna, mengatakan bahwa Keterbukaan Informasi Publik di bidang Kemendikbud Ristek dilakukan dengan memperbaiki kinerja Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). 

“PPID yang peran kehumasan menjadi sangat sentral harus bisa mendorong pejabat di kampus untuk menyadari pentingnya semua lembaga publik, termasuk PTN akademik untuk menjadi lembaga yang informatif dan terbuka,” ungkapnya.

Yayat melanjutkan bahwa dari 21 PTN Berbadan Hukum (PTNBH), baru 14 yang informatif. “Ini harusnya menjadi perbaikan, karena semakin tinggi level PTN harusnya pengelolaan informasinya semakin terbuka,” terangnya.

Pada kegiatan Konsolidasi Monitoring dan Evaluasi KIP, Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho, merasa tersanjung dengan dipilihnya UNS sebagai tuan rumah pada pertemuan monitoring dan evaluasi KIP PTN se-Indonesia pada 2023 ini. Lebih lanjut Prof Jamal menyatakan keterbukaan informasi publik bisa membantu perguruan tinggi untuk menjadi lebih terpercaya dan akuntabel.

“Melalui pemberian informasi yang terbuka dan transparan, PT memiliki tanggung jawab atas setiap keputusan yang diambil dan aktivitas yang dilakukan. Ini akan membantu perguruan tinggi dalam memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil dan aktivitas yang dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan dan memenuhi harapan masyarakat,” ungkapnya.

Sambil menyitir data monitoring dan evaluasi KIP tahun 2022, Prof Jamal menambahkan, dari 149 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) hanya ada 23 PTN (17%) yang mendapat predikat Informatif, Menuju Informatif diraih oleh 12 PTN (8%), Cukup Informatif hanya 4 PTN (3%), dan Kurang Informatif diraih 8 PTN (5%). Yang menyedihkan, predikat Tidak Informatif didapat oleh 100 PTN atau sebesar 67%.

“Artinya masih banyak yang harus diperbaiki instansi di bawah Kemendikbud Ristek, agar menjadi lembaga publik yang terbuka dan informatif,” ungkapnya menyemangati.

Pada sesi Semiloka, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, Bisnis, dan Informasi UNS, Prof Irwan Trinugroho menyatakan bahwa UNS sendiri sendiri adalah salah satu PTN BH baru yang mampu membuat lompatan jauh dalam status informasi. 

“Pada tahun 2021 kita mendapatkan status “Cukup Informatif”, Pada 2022 Pak Rektor membuat gebrakan, dengan membuat SK Tim Pengelola PPID yang baru, termasuk dukungan anggaran. Hasilnya cukup mengembirakan, sehingga menjadi Informatif dalam waktu kurang dri satu tahun. Padahal UNS baru lahir 1976, tapi telah cepat berkembang menjadi PTNBH, termasuk menjadi PTN Informatif. Itu karena komitmen dari pimpinan dan ada insentifnya di situ, sehingga semua unit terlibat menjadi sangat antusias,” ujar Prof Irwan.

Pada kegiatan Konsolidasi, Monitoring, dan Evaluasi KIP di UNS turut dihadiri oleh Tim Pelaksana PPID, Teuku Kemal Fasya, yang juga Kepala UPT Bahasa, Kehumasan, dan Penerbitan. [tkf]


Kirim Komentar