Mahasiswa Teknik Mesin Unimal Edukasi Budidaya Madu di Geurudong Pase

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa Teknik Mesin Unimal Edukasi Budidaya Madu di Geurudong Pase

UNIMALNEWS | Lhoksukon - Ridho Hafiz, Mahasiswa Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh menjadi trainer pada kegiatan Pelatihan Budidaya Madu Kelulut di Desa Pulo Meuria Kecamatan Geureudong Pase, Aceh Utara selama tiga hari (11-13/8/2023).

Kegiatan tersebut hasil kerja sama dengan Lembaga Donor USAID Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR) dan dipercayakannya Ridho sebagai trainer pelatihan tidak lepas dari  pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya tentang budidaya kelulut atau linot dalam Bahasa Aceh.

Sebelumnya mahasiswa asal solok Sumatera Barat ini bersama tim A Bee Honey selama dua tahun menjadi anggota dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Muhammad MEng. Pengalaman budidaya didapat dari kampung asal dan dilanjutkan di sela sela perkuliahan.

“Di Solok sendiri saya memiliki 40 koloni lebah kelulut dan menjadi sumber mata pencaharian keluarga,” kata Ridho kepada Unimalnews, Sabtu (19/8/2023).

Disela waktu kosong mahasiswa yang aktif di UKM silat dan KSR PMI ini selalu mencari koloni lebah di seputaran kampus Bukit Indah untuk dibudidayakan bersama rekan-rekan atau dijual jika ada yang membutuhkan.

Informasi ini akhirnya sampai ke tim USAID Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR)  Aceh yang sedang menjalankan Program Pemberdayaan masyarakat di Desa Pulo Meria, dan menjadikan Ridho sebagai trainer untuk melatih masyarakat budidaya lebah kelulut mulai dari dasar sampai panen bersama Muhammad M Eng sebagai Ketua tim.

“Budidaya madu kelulut tidak susah, karena koloninya tersedia, tinggal bagaimana kita merekayasa tempat dan agar kita bisa mengambil madunya dengan aman dan higienis. Tersedia gratis, tidak butuh biaya dan tenaga untuk merawatnya dan tentu menjadi konsumsi untuk menjaga kesehatan,” ungkap Muhammad.

Ia menjelaskan, Madu ini ibarat Oli fungsinya untuk menjaga mekanisasi. jika mesin butuh oli maka tubuh butuh madu untuk menjaga kondisi tetap stabil dan semangat.

“Jadi inilah yg menjadi filosofi kami mengembangkan ini disamping juga dapat dikomersilkan sebagai bentuk wirausaha,” sambungnya.

Kegiatan bersama USAID SEGAR  ini adalah sebuah kepercayaan dari funding yang tidak lepas dari dukungan Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Herman Fithra yang mensupport kegiatan pengabdian tentang lebah madu kelulut, Reviewer yang selalu mendukung, Dr Maryudi, Dr Silvi, Prof Dahlan Abdullah, dan Prof Saifuddin, sehingga program budidaya lebah ini dapat dirasakan oleh masyarakat.[tmi]


Berita Lainnya

Kirim Komentar