Stunting dan Anemia, Teuku Kemal Fasya: Dua Masalah Yang Perlu Ditangani

SHARE:  

Humas Unimal
Teuku Kemal Fasya MHum beri materi tentang stunting dan anemia pada kegiatan PKKMB Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Rabu (30/8/2023). Foto: Bustami Ibrahim

UNIMALNEWS | Bukit Indah - “Stunting dan anemia merupakan masalah serius yang perlu diatasi dalam masalah kesehatan saat ini. Keduanya telah mempengaruhi kualitas sumberdaya manusia karena berhubungan dengan gizi, kronis" 

Penegasan itu disampaikan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Bahasa, Kehumasan dan Penerbitan (UPT-BKP) Universitas Malikussaleh, Teuku Kemal Fasya MHum pada materinya dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Rabu (30/8/2023).

Stunting dan anemia berkaitan dengan kekurangan mineral dan gizi di dalam tubuh manusia, terutama zat besi, folat, dan vitamin B12. “Mahasiswa perlu memahami akar penyebab stunting dan anemia pada tubuh sehingga kita mampu menjaga kestabilan tubuh kita,” ungkap Kemal Fasya.

Stunting adalah kondisi ketika pertumbuhan fisik anak terhambat sehingga anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata anak seumurannya. “Angka stunting tertinggi di Indonesia berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan di Aceh termasuk lima besar. Untuk Aceh sendiri Kota Subulussalam dan Aceh Utara merupakan daerah dengan prevalensi tertinggi” ucapnya.

Anemia juga menjadi masalah serius sehingga mahasiswa perlu menjaga tubuhnya dengan memakan makanan yang sehat. “Anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari batas normal,” terangnya.

Ciri-ciri tanda anemia adalah lemas dan lesu, kulit pucat atau menguning, kepala pusing, detak jantung cepat, mudah lelah saat beraktivitas, sensasi dingin pada tangan dan kaki, terjadinya gangguan konsentrasi dan fokus, dan yang terparah adalah sesak nafas. 

“Mahasiswa perlu memperbanyak memakan makanan sayur sayuran, ikan, daging dan rutin berolahraga,” tambahnya. 

Materinya itu mendapatkan respons baik di kalangan mahasiswa baru. Antusiasme mereka dalam memahami materi terlihat ketika Teuku Kemal Fasya membentuk empat kelompok dan diberikan pertanyaan bagi tiap kelompoknya. Melalui perwakilan kelompok, mereka berhasil menjawab setiap pertanyaan yang diberikan.

Pada acara tersebut juga dihadiri oleh BKKBN Aceh dan Kota Lhokseumawe. Mereka menyumbangkan beberapa hadiah bagi mahasiswa baru yang berhasil menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Teuku Kemal Fasya pada sesi terakhir. [fzl]


Berita Lainnya

Kirim Komentar