Perdana, LingKA Unimal dan Kelompok Perempuan Kemas Produk Eungkot Keumamah 

SHARE:  

Humas Unimal
PPK Ormawa LingKA Universitas Malikussaleh bersama kelompok perempuan di Desa Pusong Lama, Kota Lhokseumawe lakukan 49 pengemasan produk eungkot keumamah. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) yang sedang dijalankan oleh Lingkaran Kerabat Antropologi (LingKA) Universitas Malikussaleh hari ini mulai menampakkan perkembangan yang signifikan. 

PPK Ormawa LingKA bersama kelompok perempuan di Desa Pusong Lama, Kota Lhokseumawe telah melakukan pengemasan terhadap produk eungkot keumamah yang sedang dikembangkan oleh para ibu-ibu di desa tersebut. 

Kepada Unimalnews, Jumat (1/09/2023), Indah Safira yang merupakan salah satu anggota PPK Ormawa mengatakan bahwa hari ini mereka bekerjasama untuk mengemas produk eungkot keumamah setelah melalui beberapa tahapan sebelumnya. 

“Alhamdulillah hari ini kami bersama para ibu-ibu telah melakukan pengemasan pada produk eungkot keumamah. Dari 100 kilogram ikan tongkol yang kami olah bersama, hanya menghasilkan 14 kilo 750 gram produk eungkot keumamah,” terang Indah.

Ia juga mengatakan bahwa selama tiga bulan ini mereka telah melakukan berbagai kegiatan untuk mengembangkan ekonomi desa maritim melalui produk eungkot keumamah, baik dari penguatan bisnis dan pengolahan Ikan bersama para kelompok perempuan. 

“Untuk saat ini produknya sudah ada yang pesan dan Insya Allah untuk kedepan akan kami pasarkan, baik secara online maupun offline,” katanya.

Dinda Rosaleha selaku ketua kelompok mengatakan bahwa ada 49 kemasan yang telah dikemas dan terdapat dua jenis berat maksimal per produknya. “Ada 10 produk yang beratnya 500 gram dan ada 39 produk yang beratnya 250 gram,” jelasnya.  

Tambahnya, produk itu diberi nama Keumamah Peunajoh Raja yang menjadi simbol makanan khas Aceh. “Produk ini sedang melalui proses pengajuan ke BPOM untuk dapat dipasarkan secara luas,” tambahnya. 

Sementara itu, Mujibburrahman MHum sebagai dosen pendamping PPK Ormawa LingKA mengatakan bahwa kegiatan yang mereka lakukan dapat mendorong perolehan Indikator Kinerja Utama (IKU) mahasiswa di Universitas Malikussaleh.

“Intinya, ini kita jadikan momentum mahasiswa kita untuk benar-benar bisa belajar di tengah masyarakat sehingga mereka dapat meningkatkan soft skillnya masing-masing,” terang Mujiburrahman.

Dosen Antropologi Universitas Malikussaleh, Dr Ibrahim Chalid pada kesempatan yang lain juga merespon atas kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswanya. “Produk yang mereka inisiasi kepada kelompok perempuan di Desa Pusong Lama merupakan makanan khas di Aceh dan cukup dikenal oleh kalangan masyarakat Aceh dan keumamah ini juga merupakan makanan pas perang,” sebutnya.

Ia mengatakan bahwa wilayah pesisir Aceh memiliki jumlah tangkapan ikan yang cukup melimpah, salah satunya ikan tongkol. “Pada musim tertentu ikan tongkol akan didapat oleh nelayan secara melimpah. Konsep pengawetan ikan tongkol atau keumamah ini merupakan upaya orang Aceh dahulu supaya ikan yang melimpah itu tidak terbuang sia-sia,” pungkasnya.

Dari pemberitaan sebelumnya, PPK Ormawa yang dilakukan oleh LingKA mengangkat judul “Strategi Pengembangan Ekonomi Desa Maritim melalui Pelatihan Produksi Eungkot Keumamah kepada Kelompok Perempuan di Desa Pusong Lama, Kota Lhokseumawe”. 

Kelompok PPK Ormawa tersebut diketuai oleh Dinda Rosaleh dari Prodi Antropologi dan beranggotakan 11 orang dari empat prodi, yaitu Prodi Antropologi, Prodi Sosiologi, Prodi Perikanan, dan Prodi Akuntansi. [fzl]

Baca juga: LingKA Unimal Presentasi Proposal PPK Ormawa 2023


Berita Lainnya

Kirim Komentar