Cerita Kegiatan Pertama Modul Nusantara PMM di Unimal

SHARE:  

Humas Unimal
Cerita Kegiatan Pertama Modul Nusantara PMM di Unimal. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan ketiga telah melaksanakan kegiatan Modul Nusantara pertama. Kelompok Meutuah dalam usaha mempererat persaudaraan dan memperkenalkan adat istiadat dari daerah asal melakukan sesi perkenalan diantara sesama anggota kelompok. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kampus Pascasarjana Universitas Malikussaleh, Lancang Garam, Kota Lhokseumawe, Sabtu (16/9/2023). 

Dalam acara tersebut, kelompok Meutuah mengusungkan tema “Kenali Asalku” yang dapat direpresentasikan sebagai langkah awal untuk dapat saling mengenal satu sama lain. Akmal selaku salah satu anggota kelompok mengatakan bahwa program PMM ini memperlihatkan keberagaman Indonesia yang cukup kaya dengan adat-istiadatnya. 

“Terdapat 25 mahasiswa anggota kelompok yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, diantaranya seperti Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur,” jelasnya. 

Tambah Akmal, kegiatan pengenalan ini dilakukan dengan memberikan kesempatan pada masing-masing peserta untuk memperkenalkan adat istiadat dan kebudayaan yang menjadi ciri khas daerah mereka yang masih terjaga sampai sekarang. “Semua anggota kelompok antusias dalam memperkenalkan budaya dan adat istiadat mereka,” ucapnya.

Dwi Nabila setelah mengikuti kegiatan tersebut mengatakan bahwasanya ia sangat tidak menyangka di luar Sulawesi Selatan, khususnya Kota Makassar ada begitu banyak daerah yang sudah mengalami kemajuan pesat, mulai dari sarana dan prasarana, pendidikan dan lain-lain. “Walaupun demikian ada beberapa yang terjadi pergeseran atau bahkan bisa dikatakan lunturnya budaya lokal akibat perkembangan zaman,” terangnya.

Ia juga mengatakan tidak dapat dipungkiri bahwa disisi banyaknya daerah yang mengalami kemajuan pesat, ada sisi yang hilang dari kebudayaan daerah tersebut, dan itu hampir terjadi di seluruh daerah yang ada di Indonesia akibat akulturasi budaya dari luar. “Kita juga perlu menguatkan budaya leluhur kita agar tidak tergerus zaman,” harapnya.

Berbeda dengan Dwi Nabila, Elis yang juga merupakan salah satu anggota lainnya setelah mengikuti kegiatan ini mengatakan ada begitu banyak daerah yang memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang masih terjaga hingga sekarang. “Saya jadi merasa mendapatkan banyak pengetahuan baru, dan mungkin perlu banyak belajar kembali tentang keberagaman budaya Indonesia yang beragam ini,” pungkas Elis. [fzl]

Baca juga : Unimal Sambut Ratusan Mahasiswa PMM Angkatan Ketiga


Berita Lainnya

Kirim Komentar