Dosen Antropologi Unimal Latih Perempuan Merawat Kuliner Indatu

SHARE:  

Humas Unimal
Dosen Antropologi Unimal latih perempuan merawat kuliner indatu "Muloh Teupeh" di Gampong Gulumpang Bungkok, Kecamatan Glumpang Baro, Kabupaten Pidie. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Pidie - Dosen Antropologi Universitas Malikussaleh, Mujiburrahman MHum merevitalisasikan kembali pengetahuan lokal masyarakat pesisir dalam memproduksi “Muloh Teupeh” di Gampong Gulumpang Bungkok, Kecamatan Glumpang Baro, Kabupaten Pidie. 

Kepada Unimalnews, Kamis (12/10/2023), Mujib mengatakan bahwa makanan Muloh Teupeh ini merupakan kuliner khas Aceh, khususnya di area Kabupaten Pidie yang memiliki ciri khas yang unik. “Kuliner ini sangat khas karena olahan ikan bandeng yang masih segar dan utuh akan dikeluarkan durinya dengan cara dipukul terlebih dahulu, setelah itu dibumbui dengan rempah-rempah dan disajikan kembali seperti bentuk semula,” terang Mujib.

Ia juga menyatakan bahwa Muloh Teupeh ini berbeda dengan presto (makanan khas Jawa). “Muloh Teupeh ini diolah dengan membuang duri tulang tanpa merusak bentuk ikannya, sementara presto itu melunakkan duri atau tulangnya. Oleh sebab itu Muloh Teupeh tentu menjadi sebuah kearifan lokal masyarakat yang dapat dijadikan peluang bisnis,” jelasnya. 

Lanjut Muji, generasi muda, khususnya di Pidie sudah tidak paham lagi bagaimana cara membuat Muloh Teupeh ini. Apabila kondisi seperti ini terus dibiarkan, maka akan datang waktu Muloh Teupeh ini akan punah dan hanya tinggal cerita. 

“Padahal Muloh Teupeh ini adalah kekayaan budaya kita yang cukup luar biasa. Oleh karena itu, saya bersama tim sejak bulan Agustus lalu sudah melakukan penggalian pengetahuan pembuatan Muloh Teupeh ini melalui observasi, wawancara dan FGD pada para orang tua yang mewarisi pengetahuan pembuatan Muloh Teupeh ini,” lanjut Mujib. 

Merawat pengetahuan lokal masyarakat terkait pembuatan Muloh Teupeh ini dilakukan bersama mitra kelompok perempuan Katering Penajoh Aceh. Mujib bersama tim berkesempatan melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM), dengan skema pemberdayaan berbasis masyarakat yang dibiayai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM).

Tema yang mereka angkat adalah revitalisasi pengetahuan lokal terkait pembuatan Muloh Teupeh di Gampong Gulumpang Bungkok, Kecamatan Gulumpang Baro, Kabupaten Pidie. Unsur utama tema ini tidak terlepas dari penguatan kembali pengetahuan masyarakat terhadap pembuatan Muloh Teupeh yang direkonstruksi sebagai nilai kearifan lokal. Hal tersebut diaktualkan dalam bentuk praktek pembuatan Muloh Teupeh sehingga kuliner ini dapat dilestarikan dan dikampanyekan kepada masyarakat luas. 

Hanifah selaku ketua kelompok perempuan Katering Penajoh Aceh menyampaikan pendampingan serta pelatihan yang dilakukan oleh dosen Unimal ini sangat positif dan bermanfaat. “Kami didorong untuk terus bisa belajar dan menjadi ahli dalam membuat Muloh Teupeh sehingga produk ini dapat menjadi produk unggulan di Katering Peunajoh Aceh.” ungkapnya. 

Sementara itu, Keuchik Gampong Gulumpang Bungkok, Harmidi menyatakan rasa terima kasihnya kepada pihak Unimal yang telah membantu masyarakatnya. “Pada prinsipnya, kami sangat terbuka menerima program untuk perubahan gampong sehingga gampong kami dapat mandiri dan sejahtera,” pungkas Harmidi. [fzl]


Kirim Komentar