UNIMALNEWS | Lhoksukon - Demi menjaga pelestarian seni tradisi, mahasiswa KKN Unimal kelompok 31 Jum'at (6/9) membantu mengadakan acara Rapai di gampong Leubuk Tuwe Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara.
Rapai adalah sebuah alat musik pukul yang berasal dari Aceh. Menurut kepercayaan masyarakat Aceh, alat musik ini diciptakan oleh Syekh Ahmad bin Rifa'i yang merupakan pendiri tarikat Rifa'iyyah.
Acara seni tradisi ini diadakan setelah Isya atau pukul 21.30 sampai dengan 01.30 dini hari. Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh masyarakat gampong Leubuk Tuwe, tapi juga dari gampong tetangga yang ikut ambil andil pada acara tersebut.
Menurut Yahwa salah seorang penabuh Rapai, kegiatan ini dilakukan guna merawat dan melestarikan budaya yang kian hari kian terancam oleh perkembangan teknologi musik. Selain itu kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antar-gampong karena mereka bisa duduk dan menabuh bersama.
Menurut Yahwa, perjalanan Rapai bertransformasi menjadi enam jenis yaitu Rapai Daboeh (debus), Rapai Geurimpheng, Rapai Pilot, Rapai Pasee, Rapai Anak, dan Rapai Kisah/Hajat.
Adapun jenis Rapai yang dimainkan pada malam hari ini adalah Rapai Geurimpheng yang dibuka dengan salam dan si penabuh akan menggoyangkan badan ke kiri dan ke kanan.
"Kami sangat senang dan bangga bisa membantu mengadaka sebuah pertunjukan seni yg sudah sangat sulit untuk dijumpai ini. Bahkan banyak orang Aceh yang sampai saat ini belum pernah melihat secara langsung pertunjukan seni ini," pungkas Ari Kamandanu, ketua kelompok KKN 31.
Ia berharap agar mahasiswa KKN juga bisa melihat sudut kesenian tradisional daerah dan ikut andil dalam pelestarian nya, bukan hanya membuat inovasi pengolahan SDA tapi juga pada pelestarian nilai-nilai sosial budaya dalam masyarakat.[tkf]