Mahasiswa PMM Unimal Belajar Pembuatan Mie Aceh dan Senjata Tradisional Rencong

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa PMM Unimal belajar pembuatan Mie Aceh dan Senjata Tradisional Rencong. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Aceh Utara - Kelompok 3 Modul Nusantara Kebhinekaan Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Universitas Malikussaleh (Unimal) atau yang tergabung dalam Kelompok Bereh mengadakan lokakarya pembuatan masakan khas Aceh yaitu Mie Aceh dan Senjata Tradisional Rencong selama dua hari.

Pembuatan mie Aceh berada di salah satu kedai Mie Aceh yakni Mie Apayan yang berlokasi di Gampong Geulumpang Sulu Barat, Aceh Utara yang dilaksanakan pada hari Sabtu (14/10/2023)  sedangkan pembuatan Rencong berada di Gampong Tanah Pasir, Aceh Utara pada hari Minggu (15/10/2023).

Alfian atau sering disebut Apayan selaku pemilik kedai, pada lokakarya pembuatan mie Aceh menyebutkan bahwa resep Mie Aceh yang digunakan merupakan resep turun-temurun dari keluarganya dan memiliki resep racikan khusus dalam bumbunya. 

“Resep dan bumbu dasar Mie Aceh saya ini sudah ada sejak dulu dan diturunkan sampai sekarang dan terdapat resep racikan keluarga,” sebutnya. 

Ia juga menjelaskan bahwa dirinya telah menggeluti usaha kedai Mie Aceh sejak lama, tetapi lokasi kedai saat ini dan dahulu berbeda. “Kedai Mie Aceh ini sudah ada sejak tahun 2004 sampai sekarang, dulu lokasinya di Muara Batu,” terangnya.

Kedai Mie Aceh Apayan ini buka dari pukul 15:00 hingga 00:00, dan dapat menghasilkan 80 porsi per harinya. “Kami buka dari jam 15:00 sore hingga 00:00 malam, per harinya kami dapat menghasilkan 80 porsi,” jelas pemilik kedai Apayan. 

Tentunya Alfian tidak mengerjakannya sendirian, Ia memiliki dua karyawan yang merupakan temannya. “Ada karyawan, mereka ini kawan saya,” imbuhnya.

Hari berikutnya berlangsung di Gampong Tanah Pasir dengan agenda pembuatan Senjata Tradisional Rencong secara sederhana. 

Ishak Abdullah, seorang pengrajin Rencong mengatakan bahwa dirinya telah menggeluti bidang ini sejak berusia 25 tahun. “Senjata Tradisional Rencong merupakan senjata pusaka dari Aceh yang terbuat dari tanduk kerbau dan besi putih,” kata Ishak.

Ia juga menjelaskan terkait jenis Rencong yang terbagi menjadi dua jenis yang terdiri dari Rencong laki-laki dan Rencong perempuan. Kedua Rencong tersebut memiliki perbedaan pada ukuran, ukiran beserta gagang.

“Rencong biasa digunakan untuk berperang, tapi sekarang Rencong dicari untuk dijadikan oleh-oleh khas Aceh,” sebutnya Ishak.

Syafrizal selaku dosen Modul Nusantara mengatakan lokakarya yang dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan Modul Nusantara ini bertujuan memberikan wawasan kepada mahasiswa PMM Unimal mengenai ciri khas Aceh terutama pada masakan khas dan senjata tradisionalnya. “Harapannya kegiatan ini dapat mengenalkan keberagaman yang ada di Indonesia kepada mahasiswa,” pungkasnya. [fzl]


Kirim Komentar