Setelah Survei, Mahasiswa KKN K 44 Akan Rancang Logo Untuk UMKM 

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa KKN Unimal kelompok 44 melakukan survei pemetaan potensi lokal di Gampong Lhok Merbo, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, Senin (23/10/2023). Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Sawang - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Malikussaleh kelompok 44 telah melakukan survei pemetaan potensi lokal di Gampong Lhok Merbo, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, Senin (23/10/2023). 

Survei tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mendata Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di gampong tersebut. Berdasarkan rilis yang diterima Unimalnews, hasil survei itu menyimpulkan adanya satu UMKM yang bergerak pada produk makanan ringan hasil produksi rumahan yang dimiliki oleh salah satu masyarakat. 

Yogi Juanda salah satu anggota kelompok menyampaikan bahwa produk makanan ringan tersebut  bermerk "NJ" yang memproduksi beberapa jenis panganan diantaranya kacang telur, kue bawang dan keukarah sebagai kue tradisional khas Aceh.

“Survei pemetaan itu dilakukan dengan mendatangi secara langsung salah satu rumah masyarakat tersebut, kami melihat langsung bagaimana produk itu diolah dan dikemas,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan bahwa survei ini merupakan kali kedua yang dilakukan oleh kelompoknya. “Saat didatangi, Mami dan Ibu Nur Samsidar yang tinggal serumah sebagai pemilik sedang melakukan pengemasan olahan kacang telur dengan porsi masing-masing untuk dipasarkan di warung-warung sekitar,” terangnya.

Nur Samsidar sekaligus ketua PKK di Gampong Lhok Merbo menyampaikan bahwa dahulu pasar penjualan produk NJ tidak hanya sebatas di warung-warung, melainkan juga di toko-toko grosir. 

"Kalau dulu kami bisa menjual hingga keluar gampong di toko-toko grosir, tapi karena banyak barang-barang yang masuk dari luar (Medan) dengan harga yang lebih murah, banyak konsumen yang beralih sehingga saya tidak menjual lagi ke sana,” ucapnya. 

Tambahnya, untuk kemasan kecil dijual dengan harga 1.000 rupiah per bungkus di warung-warung dan untuk kemasan yang lebih besar biasanya ketika ada pesanan dan sesuai dengan beratnya. 

"Kalau kue keukarah dibuatnya saat ada pesanan untuk orang menikah saja, kalau dijual di warung-warung ngga laku," imbuhnya.

Setelah pendataan UMKM produk NJ ini dilakukan melalui survei pemetaan potensi lokal, mereka melakukan analisis untuk meningkatkan penjualan produk. Muzammil, selaku ketua kelompok menyampaikan kelompoknya berencana akan membantu rebranding logo dari produk kacang telur dan kue bawang yang diproduksi UMKM ini. 

“Untuk membantu meningkatkan daya beli konsumen dengan bentuk kemasan yang lebih menarik. Dari penjualan yang awalnya ditargetkan pada pasar sekitar seperti kedai-kedai kecil dan warkop, menuju penjualan yang lebih luas lagi. Tidak menutup kemungkinan bahkan hingga menjangkau pasar nasional dengan memanfaatkan marketplace online pada era society 5.0," tutur mahasiswa dari Prodi Ilmu Komunikasi tersebut. 

Kelompok KKN-PPM 44 terdiri dari 15 orang yang diketuai oleh Muzammil, wakil ketua Yogi Juanda, sekretaris Annisa Yasin, bendahara Srik Wardani. Serta rekannya yang lain adalah Zahratul Ulya, Mutia Rahmi, Nazia Syahirah, Annisa Putri, Alya Sastikirani, Annisa Ayu Cahyati, Irhamna, Muhammad Halfi Rizwan, Hendra Putranta Limbong, M. Yogi, dan Cut Hilmiyanti. Kelompok ini dibimbing oleh Dr Adnan, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). [fzl]


Kirim Komentar