Mahasiswa KKN K22 Memanfaatkan Jerami Padi Menjadi Media Pembudidayaan Jamur

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa KKN Kelompok 22 Memanfaatkan Jerami Padi Menjadi Media Pembudidayaan Jamur. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Krueng Mane - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Malikussaleh kelompok 22 melakukan pemanfaatan jerami padi menjadi media pembudidayaan jamur merang di Gampong Reuleut Barat, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Sabtu (28/10/2023).

Pembudidayaan jamur merang dari jerami adalah upaya untuk mengelolah salah satu limbah pertanian yang tidak masif dimanfaatkan oleh masyarakat. Arita Amelia salah satu anggota kelompok menjelaskan bahwa jamur merang merupakan salah satu jenis jamur yang sering digunakan dalam industri makanan dan pertanian. 

"Jamur merang tumbuh baik di daerah sub tropis dan tropis, terutama di Asia Tenggara. Jamur merang dapat tumbuh diberbagai jenis media seperti serbuk kayu, jerami, sekam padi atau sabut kelapa," terangnya.

Ia juga mengatakan bahwa jamur merang memiliki manfaat yang sangat bagus bagi tubuh manusia. "Banyak sekali manfaat dari jamur merang tersebut apabila dikonsumsi seperti dapat membantu proses pencernaan, kekurangan darah (anemia), dan dapat mencegah pertumbuhan sel kanker. Selain itu budidaya jamur merang ini dapat menjadi bisnis baru bagi warga Gampong Reuleut Barat," ucapnya.

Sementara itu, Rosnina MP selaku Dosen Pendamping Lapangan (DPL) menyampaikan bahwa ada beberapa bahan lainnya yang digunakan dalam pembuatan jamur merang ini.
"Pembuatan jamur merang ini tidak hanya menggunakan jerami saja, kita memerlukan bahan-bahan lainnya seperti dedak dan kapur tani," sebutnya.

Ruhul Qisti salah satu anggota lainnya juga menambahkan bahwa proses pembuatan jamur merang memiliki 3 tahap. Proses pertama adalah pembuatan kumbungnya sebagai tempat pembudidaya jamur merang, lalu tahap keduanya yaitu proses pengomposan jerami yang didiamkan selama 1 Minggu setelah ditambahkan dedak dan kapur pertanian lalu ditutup dengan plastik. 

Setiap dua hari sekali jeraminya harus dibolak-balik supaya proses pemasakannya merata. Tahap terakhirnya yaitu jerami yang sudah lunak atau masak dimasukkan kedalam kumbung, lalu baru setelah itu taburkan bibit jamur merang di atas jeraminya dan tunggu sekitar 2 Minggu atau lebih baru jamur merang bisa dipanen dan dikonsumsi.

Geuchik gampong Reuleut Barat, Hasanul Basri sangat mengapresiasi usaha anak KKN Unimal yang berada di gampongnya. "Kami berterima kasih kepada mahasiswa yang telah mengajarkan cara memanfaatkan jerami untuk pembudidaya jamur merang, padahal di Reuleut Barat belum melakukan proses pemotongan padi. Saya juga mengapresiasi usaha mereka untuk mengambil jerami di Sawang," tutupnya. [fzl]
 


Kirim Komentar