Dosen Pertanian Unimal Lakukan Pendampingan Teknik Konservasi Tanah Pada Masyarakat Desa Penosan Jaya

SHARE:  

Humas Unimal
Pelaksanaan pengabdian kepada masayarakat di Desa Penosan Jaya Kabupaten Bener Meriah oleh dosen Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh; Foto: Ist

UNIMALNEWS | Redelong – Budi daya tanaman yang dilakukan oleh masyarakat desa Penosan Jaya pada areal yang memiliki topografi bergelombang hingga curam jarang menerapkan teknik konservasi tanah. Padahal budi daya tanaman pada areal  yang topografinya  bergelombang hingga curam sangat dianjurkan untuk pembuatan teras kontur, ini bertujuan untuk mengurangi laju aliran permukaan (run off).

Laju aliran permukaan yang tinggi  akan mengakibatkan terjadinya erosi pada tanah. Tanah yang mengalami erosi tanah mengakibatkan tanah tidak lagi subur karena hilangnya unsur hara pada tanah lapisan atas sehingga akan terjadi penurunan produktivitas suatu tanaman, dan ini akan berdampak pada penurunan tingkat perekonomian masyarakat secara langsung maupun berangsur-angsur.

Didasari dari hal tersebut, tiga orang dosen Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Desa Penosan Jaya Kabupaten Bener Meriah yakni Pendampingan Teknik Konservasi Tanah Pada tanaman Hortikultura Sebagai Upaya Penyelamatan Lingkungan. Pengabdian ini dilaksanakan oleh Dr Halim Akbar, Muhammad Authar ND MP, dan Sakral Hasby Puarada MSc.

Ketua Tim, Dr Halim Akbar mengatakan upaya penyelamatan lingkungan selain dengan penerapan  teknik konservasi tanah yaitu dengan pembuatan teras kontur juga bisa dilakukan dengan pembuatan lubang resapan biopori (LRB) dengan menggunakan bor tanah. “Lubang resapan biopori  merupakan salah satu teknologi tepat guna yang pada prinsipnya menahan air hujan agar tidak langsung mengalir ke daerah yang lebih rendah, tetapi membiarkannya terserap ke dalam tanah melalui lubang resapan tersebut dan air yang masuk ke dalam tanah ini nantinya akan menjadi air cadangan di dalam tanah yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh tanaman,” terang Halim.

Dampak lain yang terjadi jika masyarakat tidak menerapkan teknik konservasi tanah adalah terjadinya pendangkalan sungai yang diakibatkan oleh sedimentasi sehingga volume tampung air sungai menjadi berkurang dan akan terjadi banjir. “Masalah tersebut tidak langsung dirasakan masyarakat setempat melainkan dirasakan oleh masyarakat di daerah hilir yaitu banjir saat musim hujan dan kekeringan saat musim kemarau,” lanjut Halim

Pada kesempatan itu petani diajarkan langsung cara pembuatan lubang resapan biopori  dan juga dibekali cara uji kandungan hara pada kompos dengan menggunakan alat perangkat uji pupuk (Soil Test Kit) sehingga ke depannya petani lebih mengerti cara menentukan kandungan hara yang ada pada kompos.[ryn]


Berita Lainnya

Kirim Komentar