Ikuti Seminar Internasional, Ini yang Disampaikan Dosen Prodi Teknik Industri Unimal

SHARE:  

Humas Unimal
Cut Ita Erliana MT, dosen Prodi Teknik Industri Unimal sedang presentasi dalam Seminar Internasional di Universitas Syiah Kuala, Rabu (8/11/2023). Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Banda Aceh - Seorang dosen Fakultas Teknik  Universitas Malikussaleh menjadi salah seorang presenter  dalam 5th International Conference on Experimental and Computational Mechanics in Engineering  yang dilaksanakan oleh Universitas Syiah Kuala (USK) di Banda Aceh pada Rabu (8/11/2023). Seminar internasional itu mengambil tema “Advancing Computational and Experimental Mechanics for a Sustainable Future”.

Dosen itu ialah Cut Ita Erliana MT, dosen Prodi Teknik Industri. Dalam Seminar tersebut Cut Ita menyampaikan artikel tentang “Incorporating Time and Motion Analysis into Modular Arrangement of Predetermined Time Standard”.  Artikel tersebut merupakan bagian dari penelitian program doktor yang saat ini sedang ia tempuh dengan dipromotori oleh Prof Iskandar dan Prof Yuwaldi Away dari USK, serta Dr Raja Arifin Raja Ghazilia dari Unitersitas Malaya.

Menurut Cut Ita, saat ini dunia menghadapi tantangan yang semakin besar dalam hal kelestarian lingkungan sehingga penting bagi komunitas teknik untuk mengadopsi pendekatan dan alat inovatif untuk mengatasi permasalahan itu. “Dengan mengintegrasikan pemodelan komputasi dan teknik eksperimental, kita dapat meningkatkan pemahaman tentang bagaimana material, struktur, dan sistem berperilaku yang memungkinkan kita merancang dan menerapkan solusi yang lebih ramah lingkungan dan hemat sumber daya,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Cut Ita memberikan contoh penerapan pengukuran kerja dan manajemen operasi pada sebuah perusahaan tahu. Tahu merupakan makanan yang berasal dari kedelai yang diolah sehingga memiliki kandungan protein nabati yang baik, sehingga tahu menjadi salah satu makanan yang digemari oleh masyarakat.

Industi tahu di Lhokseumawe dan Aceh Utara merupakan salah satu industri yang cukup cepat mengalamai ekspansi. “Industri pembuatan tahu menjadi satu dari 21 industri mikro kecil dan menengah yang cukup aktif keberadannya,” lanjut Ita.

Terdapat enam tahapan produksi untuk menghasilkan tahu yaitu penggilingan, perebusan, penyaringan, pencetakan pengepresan, dan pemotongan.  Dari penilaian dan penelitian postur kerja yang yang dilakukan secara terintegrasi didapatkan hasil bahwa terdapat risiko yang cukup tinggi terjadinya gangguan musculoskeletal bagi para pekerja. “Hal ini perlu perlu menjadi perhatian bagi para pemilik usaha agar tenaga kerja yang dipekerjakan bisa bekerja dengan maksimal sehingga akan berdampak bagi usaha,” pungkasnya.[ryn]


Kirim Komentar